TY - JOUR
T1 - PERAN TERAPI AKUPUNKTUR PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME
AU - Simadibrata, Christina lanny
AU - Nareswari, Irma
AU - Helianthi, Dwi rachma
AU - Abdurrohim, Kemas
AU - Wahyuningsih , Djaali
PY - 2019
Y1 - 2019
N2 - Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan neuropati perifer yang paling umum terjadi. Dalam menegakkan diagnosis CTS dibutuhkan beberapa pemeriksaan yang tidak dapat berdiri sendiri. Dibutuhkan gejala dari anamnesis, tanda dari pemeriksaan fisik, yaitu tes Tinel, tes Phalen, pemeriksaan provokasi tekan, pemeriksaan elevasi tangan dan pemeriksaan motorik. Juga dibutuhkan pemeriksaan penunjang kecepatan hantan saraf (KHS) untuk mendiagnosis pasti CTS. Sedangkan diagnosis klinis CTS dapat dilakukan berdasarkan anamnesis gejala dan pemeriksaan fisik dengan menggunakan kriteria oleh Rempel. Akupunktur merupakan modalitas terapi non-farmakologis yang dilakukan dengan penjaruman menggunakan jarum halus pada titik akupunktur. Akupunktur dapat memperbaiki gejala klinis pasien CTS melalui mekanisme aktivasi area di otak yang berperan pada persepsi sensorik, melalui mekanisme anti-inflamasi dan anti- nosiseptif, dan melalui mekanisme efek protektif pada jaringan saraf, sehingga memberikan efek terapeutik pada kelainan neurologis akibat CTS. Dengan melihat mekanisme akupunktur tersebut maka akupunktur dapat menjadi pilihan terapi pada CTS untuk menghindari efek samping jangka panjang dari terapi medikamentosa.
AB - Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan neuropati perifer yang paling umum terjadi. Dalam menegakkan diagnosis CTS dibutuhkan beberapa pemeriksaan yang tidak dapat berdiri sendiri. Dibutuhkan gejala dari anamnesis, tanda dari pemeriksaan fisik, yaitu tes Tinel, tes Phalen, pemeriksaan provokasi tekan, pemeriksaan elevasi tangan dan pemeriksaan motorik. Juga dibutuhkan pemeriksaan penunjang kecepatan hantan saraf (KHS) untuk mendiagnosis pasti CTS. Sedangkan diagnosis klinis CTS dapat dilakukan berdasarkan anamnesis gejala dan pemeriksaan fisik dengan menggunakan kriteria oleh Rempel. Akupunktur merupakan modalitas terapi non-farmakologis yang dilakukan dengan penjaruman menggunakan jarum halus pada titik akupunktur. Akupunktur dapat memperbaiki gejala klinis pasien CTS melalui mekanisme aktivasi area di otak yang berperan pada persepsi sensorik, melalui mekanisme anti-inflamasi dan anti- nosiseptif, dan melalui mekanisme efek protektif pada jaringan saraf, sehingga memberikan efek terapeutik pada kelainan neurologis akibat CTS. Dengan melihat mekanisme akupunktur tersebut maka akupunktur dapat menjadi pilihan terapi pada CTS untuk menghindari efek samping jangka panjang dari terapi medikamentosa.
U2 - 10.52386/neurona.v37i1.103
DO - 10.52386/neurona.v37i1.103
M3 - Article
SN - 0216-6402
VL - 37
JO - 6th JAKNEWS 2019 - Jakarta Neurology Exhibition Workshop and Symposium. Maret 2019
JF - 6th JAKNEWS 2019 - Jakarta Neurology Exhibition Workshop and Symposium. Maret 2019
IS - 1
ER -