PERAN TERAPI AKUPUNKTUR PADA CARPAL TUNNEL SYNDROME

Christina lanny Simadibrata, Irma Nareswari, Dwi rachma Helianthi, Kemas Abdurrohim, Djaali Wahyuningsih

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan neuropati perifer yang paling umum terjadi. Dalam menegakkan diagnosis CTS dibutuhkan beberapa pemeriksaan yang tidak dapat berdiri sendiri. Dibutuhkan gejala dari anamnesis, tanda dari pemeriksaan fisik, yaitu tes Tinel, tes Phalen, pemeriksaan provokasi tekan, pemeriksaan elevasi tangan dan pemeriksaan motorik. Juga dibutuhkan pemeriksaan penunjang kecepatan hantan saraf (KHS) untuk mendiagnosis pasti CTS. Sedangkan diagnosis klinis CTS dapat dilakukan berdasarkan anamnesis gejala dan pemeriksaan fisik dengan menggunakan kriteria oleh Rempel. Akupunktur merupakan modalitas terapi non-farmakologis yang dilakukan dengan penjaruman menggunakan jarum halus pada titik akupunktur. Akupunktur dapat memperbaiki gejala klinis pasien CTS melalui mekanisme aktivasi area di otak yang berperan pada persepsi sensorik, melalui mekanisme anti-inflamasi dan anti- nosiseptif, dan melalui mekanisme efek protektif pada jaringan saraf, sehingga memberikan efek terapeutik pada kelainan neurologis akibat CTS. Dengan melihat mekanisme akupunktur tersebut maka akupunktur dapat menjadi pilihan terapi pada CTS untuk menghindari efek samping jangka panjang dari terapi medikamentosa.

Cite this