Abstract
Evaluasi berdasarkan pembentukan antibodi merupakan hal umum yang dipertimbangkan dalam strategi vaksinasi karena kemudahan metode analisisnya. Fakta bahwa perlindungan oleh antibodi yang dihasilkan oleh infeksi Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2(Sars-Cov-2) baik secara alami maupun melalui vaksin akan mengalami penurunan dalam waktu kurang dari satu tahun, menjadi tantangan bagi negara dengan jumlah penduduk besar seperti Indonesia untuk menjalankan program vaksinasinya. Tantangan utamanya adalah apakah strategi vaksinasi yang diambil akan berhasil melewati hambatan ketersediaan vaksin dan perlombaan antara laju vaksinasi dengan laju mutasi virus dan penurunan antibodi. Selain antibodi, sistem imun adaptif juga dijalankan oleh sel T yang masuk dalam kelompok sistem kekebalan diperantarai sel atau cell-medited immunity(CMI). Pada pasien Coronavirus disease2019(Covid-19) asimtomatik atau gejala ringan, respon sel T dan CMI diketahui muncul pada beberapa pasien yang tidak diketahui pernah terpapar oleh Sars-Cov-2 sebelumnya. Bukti ini menunjukkan bahwa kekebalan adaptif terhadap Sars-Cov-2 telah diperoleh melalui pembentukan sel T memori dan mungkin dapat berlangsung lebih lama dari yang selama ini diperkirakan. Bagi negara-negara dengan jumlah penduduk besar, hal tersebut tentunya akan membantu mengatasi keterbatasan vaksin dan waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan strategi vaksinasinya.
Translated title of the contribution | The Role of Memory T Cells in Controlling the Covid-19 Pandemic |
---|---|
Original language | Indonesian |
Pages (from-to) | 259-263 |
Journal | Majalah Patologi Indonesia |
Volume | 30 |
Issue number | 2 |
DOIs | |
Publication status | Published - 28 Apr 2021 |
Keywords
- Sars-Cov-2
- vaksinasi
- antibodi
- sel T memori
- cell-medited immunity