Peran Probiotik dalam Menurunkan Kejadian Gingivitis pada Anak dengan Leukemia Limfositik Akut

Pendahuluan: Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan kanker darah yang paling sering ditemukan pada anak usia 1-9 tahun dengan persentase sebesar 30 % dari total kejadian kanker pada anak. Hampir 75 % kejadian leukemia pada anak adalah leukemia limfositik akut tipe 3. Leukemia limfisitik akut merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai dengan proliferasi malignan sel leukosit immatur. Terapi untuk penyakit ini dapat berupa kemoterapi radioterapi, dan transplantasi. Terapi LLA dalam jangka panjang menimbulkan efek samping yang buruk pada kesehatan rongga mulut pasien dan memperlambat proses penyembuhan dalam rongga mulut. Tujuan: menelaah peran probiotik terhadap turunnya kejadian gingivitis pada pasien LLA. Tinjauan pustaka: Komplikasi oral yang paling sering ditemui pada anak dengan LLA adalah gingivitis dengan persentase sebesar 91,84 % . Gingivitis yang dialami oleh anak dengan LLA disebabkan oleh penyakit leukemia itu sendiri maupun efek samping akibat terapi LLA dalam jangka waktu yang lama. Penyakit LLA menyebabkan infiltrasi leukosit berlebihan pada jaringan gingiva, sedangkan terapi LLA menyebabkan peningkatan mediator inflamasi serta degenerasi jaringan gingiva. Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dalam jumlah tertentu dapat bermanfaat dalam menjaga keseimbangan rongga mulut. Probiotik telah banyak ditambahkan dalam produk minuman dan makanan sehari-hari. Probiotik juga telah lama digunakan dalam bidang kesehatan sebagai terapi bakteri. Bakteri probiotik memiliki efek antibakteri yang dapat mereduksi jumlah koloni bakteri patogen pada plak gigi dan cairan sulkus gingiva. Di samping itu, probiotk dapat menekan produksi mediator inflamasi yang berperan dalam proses peradangan pada gingivitis. Kesimpulan: Probiotik diharapkan dapat menurunkan kejadian gingivitis serta meningkatkan kualitas kesehatan gingiva pada pasien LLA yang sedang menjalani kemoterapi.