Abstract
Penegakan diagnosis serous effusion masih menjadi tantangan tersendiri, khususnya pada sediaan yang secara morfologi sulit dibedakan antara mesotelial reaktif dengan keganasan. Protokol diagnostik saat ini masih membutuhkan minimal 4 biomarker antibodi primeruntuk membedakan antara mesotelial reaktif atau mesotelioma dengan anak sebar karsinoma, namun ketersediaan-nya terkadang sulit dipenuhi terutama di negara berkembang. Selain itu, spesimen sitologi seringkali hanya mengandung sedikit sel sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pulasan dengan banyak biomarker. Enhancer of zeste homologue 2 (EZH2) merupa-kan salah satu biomarker yang memiliki peran penting dalam epigenetic silencing dan dalam regulasi siklus sel. Selain itu, EZH2 juga dapat menurunkan ekspresi tumor supressor gene dan mengaktivasi onkogen sehingga mendukung terjadinya onkogen-esis. Ekspresi EZH2 telah terbukti mengalami peningkatan pada banyak kasus keganasan solid, sehingga berpotensi untuk dijadikan penanda keganasan pada serous effusion. Pada beberapa penelitian sebelumnya, EZH2 memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang cukup baik dalam membedakan kasus reaktif dan keganasan pada serous effusion, baik sebagai biomarker tunggal maupun biomarker penunjang.
Original language | Indonesian |
---|---|
Journal | Majalah Pratista Patologi |
Volume | 8 |
Issue number | 1 |
Publication status | Published - 25 Jan 2023 |
Keywords
- Serous effusion
- mesotelial reaktif
- anak sebar karsinoma
- mesotelioma
- Enhancer of zeste homologue 2