Abstract
Peripheral arterial disease (PAD) merupakan salah satu komplikasi makrovaskular diabetes melitus tipe 2 (DMT2) yang dikaitkan dengan peningkatan risiko mortalitas kardiovaskular. Pemeriksaan ankle-brachial index (ABI) merupakan salah satu pemeriksaan yang sederhana dan mudah dilakukan untuk menegakkan diagnosis PAD. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui tingkat mortalitas kardiovaskular pasien DMT2 dengan PAD. Dari hasil penelusuran literatur, didapatkan tujuh literatur. Studi Bundo dkk melaporkan hasil HR 2,45 (interval kepercayaan [IK] 95%: 0,84-7,17). Studi Mostaza dkk melaporkan hasil HR 1,64 (IK 95%: 0,64-4,49). Studi Aboyans dkk melaporkan hasil HR 2,21 (IK 95%: 1,16-4,22). Studi Mohammedi dkk melaporkan hasil HR 1,35 (IK 95%: 1,15-1,60). Studi Quiles dkk melaporkan hasil HR 6,61 (IK 95%: 2,47-17,72). Studi Mueller dkk melaporkan hasil RR 3,53 (IK 95%: 1,80-6,91). Studi lanjutan Mueller dkk melaporkan hasil RR 4,06 (IK 95%: 2,67-6,18). Dari hasil studi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasien DMT2 yang disertai dengan PAD akan meningkatkan mortalitas kardiovaskular, serta nilai ABI dapat digunakan sebagai instrumen stratifikasi independen mortalitas kardiovaskular
Kata Kunci:Ankle brachial index, diabetes melitus tipe 2, mortalitas kardiovaskular, penyakit arteri perifer
Kata Kunci:Ankle brachial index, diabetes melitus tipe 2, mortalitas kardiovaskular, penyakit arteri perifer
Original language | English |
---|---|
Journal | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
Publication status | Published - 2019 |