Abstract
Maraknya protes sosial di Jepang pada abad ke-20 dilatarbelakangi oleh faktor kesenjangan ekonomi dan ketidakmerataan hak dalam memperoleh kebebasan berpolitik bagi seluruh masyarakat di Jepang. Protes ini dipelopori salah satunya oleh kelompok intelektual yang memiliki paham sosialisme yang berkembang menjadi aksi massa yang dipengaruhi oleh kelompok anarko-sindikalisme yang menginginkan penghapusan kesenjangan sosial secara langsung. Paham anarko-sindikalisme di Jepang kemudian mendapat pengaruh dari Revolusi Bolshevik (1917) yang menganut paham komunisme di Rusia, kelompok anarkis Jepang yang terpengaruh Revolusi Bolshevik kemudian menjadi cikal bakal Partai Komunis Jepang. Tindakan komunis yang bergerak secara anarkis ini segera ditindas oleh pemerintah yaitu melalui kebijakan, sistem pendidikan, dan alat pertahanan Negara. Berangkat dari kejadian tersebut, penelitian ini difokuskan untuk melihat bagaimana dilakukan oleh pemerintah Jepang dalam bentuk kebijakan sehingga dapat meredam pergerakan kelompok komunis Jepang yang disinyalir dapat membawa pemikiran berbahaya ke Jepang.
Original language | Indonesian |
---|---|
Publication status | Published - 2017 |
Event | International Young Scholars Symposium of Humanities and Arts 2017 - ID, Depok, Indonesia Duration: 1 Jan 2017 → … http://elsevier.com/theconference |
Conference
Conference | International Young Scholars Symposium of Humanities and Arts 2017 |
---|---|
Country/Territory | Indonesia |
City | Depok |
Period | 1/01/17 → … |
Internet address |
Keywords
- Anarkisme, Komunisme, Komintern, Kebijakan pemerintah.