PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN PEKEBUN MELALUI SERTIFIKASI KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN DI INDONESIA

Pekebun kelapa sawit rakyat Indonesia memiliki proporsi yang signifikan dalam hal luas pengusahaann lahan, namun memiliki produktivitas terendah dibanding perkebunan negara dan swasta. Di sisi lain, peningkatan produktivitas merupakan hal krusial guna memutus keterkaitan kelapa sawit dengan deforestasi akibat ekspansi lahan. Penelitian ini bertujuan menganalisis keterkaitan antara Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil(ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil(RSPO) dengan peningkatan produktivitas lahan pekebun. Analisis statistik deskriptif dilakukan terhadap pekebun bersertifikat dan pekebun konvensional untuk membandingkan tingkat produktivitas lahannya. Analisis konten juga dilakukan terhadap laporan hasil audit sertifikasi untuk menilai pemenuhan pekebun terhadap kriteria ISPO dan RSPO yang terkait dengan peningkatan produktivitas lahan. Pekebun bersertifikat ISPO dan RSPO memiliki selisih sebesar 10,52 ton tandan buah segar (TBS)per haatau 82% lebih tinggi dari rerata produktivitas lahan pekebun konvensional, seiring dengan penerapan praktik budidaya yang baik dalam kriteria sertifikasi ISPO dan RSPO. Penelitian ini menempatkan peningkatan produktivitas lahan sebagai manfaat intrinsik sertifikasi,yang memberikan insentif lebih baik dari pada bergantung pada harga premium pasar yang labil.Oleh karena itu, kedua pemilik skema ISPO dan RSPO perlu bersinergi dalam rangka akselerasi sertifikasi pekebundan juga untuk memutus mata rantai deforestasi dan kelapa sawit melalui peningkatan produktivitas lahan.