TY - JOUR
T1 - PENINGKATAN KEMANDIRIAN REMAJA BERKEBUTUHAN KHUSUS MELALUI PELATIHAN CETAK SABLON
AU - Onarelly, Arius Krypton
PY - 2019
Y1 - 2019
N2 - Penelitian ini bertujuan untuk mengamati peningkatan kemandirian remaja berkebutuhan khusus melalui pelatihan cetak sablon kaos bagi siswa tunarungu kelas XII di SLB Nusantara Beji. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengadaptasi model Kemmis dan McTaggart yang dibagi menjadi dua siklus. Subjek penelitian merupakan 3 siswa kelas XII. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan teknik komparatif dengan membandingkan hasil pra test dan post test. Hasil dari siklus I belum dapat memenuhi indikator keberhasilan minimal yang telah ditentukan. Pada siklus I semua subjek belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu sebesar 70. Sehingga perlu diberikan pendampingan dan pemantapan yang lebih intensif pada siklus II. Pada siklus II subjek AA memperoleh nilai 89 dengan kriteria sangat baik, subjek NU mendapat nilai 93 dengan kriteria sangat baik dan subjek DW mendapat nilai 82 dengan kriteria sangat baik. Peningkatan nilai hasil pelatihan keterampilan cetak sablon tersebut diikuti dengan peningkatan kualitas belajar dan kemandirian selama pelaksanaan proses pelatihan cetak sablon kaos. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan cetak sablon kaos dapat meningkatkan keterampilan remaja tunarungu kelas XII di SLB Nusantara Beji.
AB - Penelitian ini bertujuan untuk mengamati peningkatan kemandirian remaja berkebutuhan khusus melalui pelatihan cetak sablon kaos bagi siswa tunarungu kelas XII di SLB Nusantara Beji. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengadaptasi model Kemmis dan McTaggart yang dibagi menjadi dua siklus. Subjek penelitian merupakan 3 siswa kelas XII. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan teknik komparatif dengan membandingkan hasil pra test dan post test. Hasil dari siklus I belum dapat memenuhi indikator keberhasilan minimal yang telah ditentukan. Pada siklus I semua subjek belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu sebesar 70. Sehingga perlu diberikan pendampingan dan pemantapan yang lebih intensif pada siklus II. Pada siklus II subjek AA memperoleh nilai 89 dengan kriteria sangat baik, subjek NU mendapat nilai 93 dengan kriteria sangat baik dan subjek DW mendapat nilai 82 dengan kriteria sangat baik. Peningkatan nilai hasil pelatihan keterampilan cetak sablon tersebut diikuti dengan peningkatan kualitas belajar dan kemandirian selama pelaksanaan proses pelatihan cetak sablon kaos. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pelatihan cetak sablon kaos dapat meningkatkan keterampilan remaja tunarungu kelas XII di SLB Nusantara Beji.
M3 - Article
SN - 2622-1152
JO - Jurnal Sosial Humaniora Terapan
JF - Jurnal Sosial Humaniora Terapan
ER -