Abstract
Klien TB paru mengalami perubahan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual yang memengaruhi efikasi diri. Klien TB paru dengan efikasi diri rendah cenderung akan menghentikan pengobatan dan akibatnya dapat menjadi agen penularan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efek edukasi kesehatan terstruktur terhadap efikasi diri klien TB paru. Desain quasi eksperimental pre-post dengan kelompok kontrol digunakan pada penelitian ini pada dua puskesmas Kabupaten Murung Raya. Total responden adalah 76 orang terbagi dalam dua kelompok dan direkrut menggunakan purposive sampling. Edukasi kesehatan terstruktur diberikan selama empat sesi dalam empat minggu selama 60-120 menit setiap sesinya. Data dikumpulkan menggunakan self-efficacy questionnaire dan dianalisis menggunakan uji-t berpasangan dan uji-t independen. Hasil penelitian menunjukkan efikasi diri pada kelompok intervensi meningkat secara signifikan (MD=16,42; p= 0,0001) dibandingkan kelompok kontrol, serta terdapat pengaruh yang signifikan edukasi kesehatan terstruktur terhadap peningkatan efikasi diri (MD=15,89; p= 0,0001). Intervensi edukasi kesehatan terstruktur dapat diterapkan sebagai alternatif intervensi keperawatan yang inovatif dalam meningkatkan efikasi diri klien TB paru. Edukasi kesehatan terstruktur diharapkan dapat diberikan pada klien TB di awal pengobatannya agar klien memiliki efikasi diri yang baik dan menjalani pengobatan TB secara tuntas.
Original language | Indonesian |
---|---|
Journal | Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes |
Volume | 14 |
Publication status | Published - 5 Jun 2023 |
Keywords
- edukasi kesehatan terstruktur; efikasi diri; keperawatan; tuberkulosis paru