Penggunaan trans palatal arch untuk mengatasi penjangkaran pada kasus maloklusi kelas II skeletal disertai crowding yang parah

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Pendahuluan: Maloklusi kelas II skeletal disertai crowding yang parah dapat menambah kompleksitas perawatan ortodontik. Umumnya dibutuhkan pencabutan gigi premolar sehingga dibutuhkan upaya untuk mempertahankan ruangan yang telah diperoleh karena kebutuhan ruangan yang cukup besar. Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah menjelaskan perawatan ortodontik kasus maloklusi kelas II skeletal disertai crowding yang parah dengan penjangkaran trans palatal arch (TPA).Laporan kasus: Pasien laki-laki 34 tahun datang ke klinik Ortodonti RSGM FKG UI dengan keluhan gigi berjejal. Hasil diagnosis memperlihatkan adanya maloklusi kelas II skeletal disertai dengan crowding yang parah pada lengkung gigi atas dan bawah, serta profil muka cembung. Kasus ini dirawat dengan pencabutan gigi premolar pertama di rahang atas maupun bawah di kedua sisi menggunakan peranti ortodontik cekat sistem breket pre-adjusted edgewise MBT, dan ditambahkan TPA di rahang atas. Hasil perawatan menunjukkan crowdingpada lengkung gigi atas dan bawah terkoreksi setelah 20 bulan perawatan. Simpulan: Penatalaksanaan maloklusi kelas II yang kompleks memerlukan pertimbangan dan perencanaan yang seksama terutama dalam hal penjangkaran. Perawatan ortodontik konvensional menggunakan penjangkaran tambahan berupa TPA terbukti efektif dalam mengoreksi crowding yang parah, mengubah hubungan molar dan kaninus menjadi kelas I, serta memperoleh oklusi yang baik secara merata di regio atas dan bawah di kedua sisi
Original languageEnglish
JournalJurnal Kedokteran Gigi Unpad
Publication statusPublished - 2020

Fingerprint

Dive into the research topics of 'Penggunaan trans palatal arch untuk mengatasi penjangkaran pada kasus maloklusi kelas II skeletal disertai crowding yang parah'. Together they form a unique fingerprint.

Cite this