Abstract
Perhatian terhadap karier pegawai merupakan salah satu hal yang penting dalam menarik dan mempertahankan pegawai dalam sebuah organisasi, termasuk pada organisasi Polri. Tindak Pidana Terorisme pada wilayah hukum Polda Sulawesi Selatan termasuk salah satu angka tertinggi di Indonesia, khususnya temuan Bom baik sebelum dan sesudah ledakan, terjadi peningkatan jumlah kasus temuan bom dari tahun 2013-2017, dengan jumlah 23 temuan bom dalam kurun 5 tahun terakhir. Dengan adanya hal tersebut maka Detesemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan dituntut memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengembangan karier di Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan, dengan menggunakan pendekatan post positivisme dan metode pengumpulan data kualitatif. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa belum adanya pendidikan umum bagi anggota yang difasilitasi oleh Polri, sistem penempatan jabatan di Polri belum mendukung adanya choice of job assigment, penempatan jabatan anggota tidak didasari dengan kompetensi, dan program pengembangan pendidikan kejuruan sangat sedikit sehingga
banyak anggota yang belum bisa mengikutinya
banyak anggota yang belum bisa mengikutinya
Original language | Indonesian |
---|---|
Journal | Jurnal Ilmu Kepolisian |
Publication status | Published - 2019 |