PENGARUH TRADISI NASI PAPAH TERHADAP RISIKO TERJADINYA EARLY CHILDHOOD CARIES DI DESA SENYIUR LOMBOK TIMUR

Gita Sjarkawi, Herry Novrinda, Armasastra Bahar

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Cara pemberian makanan pada balita sedikit banyak dipengaruhi oleh tradisi budaya di suatu daerah tertentu. diantaranya adalah tradisi nasi papah atau seringkali juga disebut nasi papak yang masih banyak dilakukan oleh para ibu di beberapa wilayah di Indonesia, diantaranya di Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Tradisi nasi papah adalah nasi yang telah dikunyah dan dilumatkan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada balita. Dari segi kesehatan terutama kesehatan mulut, hal ini berisiko terhadap terjadinya Early Childhood Caries(ECC). Perilaku tersebut dapat menyebabkan transmisi mikroorganisme S. mutans dari mulut ibu ke mulut anak. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh tradisi nasi papah terhadap risiko terjadinya Early Childhood Caries. Desain yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah total sampel subyek penelitian sebanyak 186 anak berusia 6 – 60 bulan yang didampingi oleh ibunya, yang bertempat tinggal di Desa Senyiur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Pemeriksaan Intra Oral dilakukan untuk mengukur karies gigi ibu dan anak dengan menggunakan indeks DMFT/deft dan untuk mendapatkan informasi mengenai perilaku kesehatan mulut ibu dan anak dilakukan wawancara pada ibu dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisa dengan uji Chi Square. perilaku nasi papah mempunyai risiko terhadap terjadinya ECC dengan OR 5,46 (95%CI 4,24-36,55), p<0,001, dengan variabel yang paling besar risikonya adalah variabel lama dipapah OR 3,44 (95%CI 3,57-43,30),p<0,001. Tradisi nasi papah berpengaruh terhadap risiko terjadinya ECC.
Original languageIndonesian
Pages (from-to)51-59
JournalB-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah
Volume2
Issue number1
DOIs
Publication statusPublished - 2015

Cite this