TY - JOUR
T1 - Pengaruh Status Nutrisi terhadap Kesintasan 30 Hari Pasien Geriatri yang Dirawat di Rumah Sakit
AU - Lugito, Nata Pratama Hardjo
AU - Soejono, Czeresna Heriawan
AU - Wahyudi, Edy Rizal
AU - Dewiasty, Esthika
PY - 2015
Y1 - 2015
N2 - Pendahuluan. Dengan meningkatnya jumlah populasi usia lanjut, masalah kesehatan yang dialami juga semakin banyak, salah satunya malnutrisi. Studi di luar negeri menunjukkan malnutrisi pada pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit menurunkan kesintasan. Pasien usia lanjut di Indonesia mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pasien usia lanjut di luar negeri. Di Indonesia belum ada studi tentang status nutrisi pasien usia lanjut yang dirawat di rumah sakit dan pengaruhnya terhadap kesintasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh status nutrisi terhadap kesintasan 30 hari pasien usia lanjut yang dirawat di ruang rawat akut geriatri dan ruang rawat penyakit dalam rumah sakit. Metode. Penelitian kohort retrospektif, dengan pendekatan analisis kesintasan, dilakukan terhadap 177 pasien geriatri yang dirawat di ruang rawat akut geriatri dan ruang rawat penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo selama bulan April–September 2011. Data demografis, diagnosis medis, kadar albumin, indeks ADL Barthel, geriatric depression scale, status nutrisi dengan mini nutritional assessment (MNA) dikumpulkan, dan diamati selama 30 hari sejak mulai dirawat untuk melihat ada tidaknya mortalitas. Perbedaan kesintasan kelompok pasien dengan status nutrisi baik, berisiko malnutrisi dan malnutrisi ditampilkan dalam kurva Kaplan-Meier, diuji dengan uji Log-rank, serta analisis multivariat dengan Cox proportional hazard regression model untuk menghitung adjusted Hazard Ratio dan interval kepercayaan 95% terjadinya mortalitas 30 hari dengan memasukkan variabel-variabel perancu sebagai kovariat. Hasil. Kesintasan antara subyek yang status nutrisinya baik, berisiko malnutrisi dan malnutrisi ialah 94,7% dengan 89,0% dan 80,7%, namun perbedaan kesintasan 30 hari tak bermakna dengan uji Log-rank (p=0,106). Pada analisis multivariat didapatkan adjusted HR setelah penambahan variabel perancu sebesar 1,49 (IK 95% 0,29 – 7,77) untuk kelompok berisiko malnutrisi dan 2,65 (IK 95% 0,47 – 14,99) untuk kelompok malnutrisi dibandingkan dengan pasien nutrisi baik. Simpulan. Perbedaan kesintasan 30 hari pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit yang menderita malnutrisi dan berisiko malnutrisi dibandingkan dengan status nutrisi baik pada awal perawatan belum dapat dibuktikan.
AB - Pendahuluan. Dengan meningkatnya jumlah populasi usia lanjut, masalah kesehatan yang dialami juga semakin banyak, salah satunya malnutrisi. Studi di luar negeri menunjukkan malnutrisi pada pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit menurunkan kesintasan. Pasien usia lanjut di Indonesia mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pasien usia lanjut di luar negeri. Di Indonesia belum ada studi tentang status nutrisi pasien usia lanjut yang dirawat di rumah sakit dan pengaruhnya terhadap kesintasan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh status nutrisi terhadap kesintasan 30 hari pasien usia lanjut yang dirawat di ruang rawat akut geriatri dan ruang rawat penyakit dalam rumah sakit. Metode. Penelitian kohort retrospektif, dengan pendekatan analisis kesintasan, dilakukan terhadap 177 pasien geriatri yang dirawat di ruang rawat akut geriatri dan ruang rawat penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo selama bulan April–September 2011. Data demografis, diagnosis medis, kadar albumin, indeks ADL Barthel, geriatric depression scale, status nutrisi dengan mini nutritional assessment (MNA) dikumpulkan, dan diamati selama 30 hari sejak mulai dirawat untuk melihat ada tidaknya mortalitas. Perbedaan kesintasan kelompok pasien dengan status nutrisi baik, berisiko malnutrisi dan malnutrisi ditampilkan dalam kurva Kaplan-Meier, diuji dengan uji Log-rank, serta analisis multivariat dengan Cox proportional hazard regression model untuk menghitung adjusted Hazard Ratio dan interval kepercayaan 95% terjadinya mortalitas 30 hari dengan memasukkan variabel-variabel perancu sebagai kovariat. Hasil. Kesintasan antara subyek yang status nutrisinya baik, berisiko malnutrisi dan malnutrisi ialah 94,7% dengan 89,0% dan 80,7%, namun perbedaan kesintasan 30 hari tak bermakna dengan uji Log-rank (p=0,106). Pada analisis multivariat didapatkan adjusted HR setelah penambahan variabel perancu sebesar 1,49 (IK 95% 0,29 – 7,77) untuk kelompok berisiko malnutrisi dan 2,65 (IK 95% 0,47 – 14,99) untuk kelompok malnutrisi dibandingkan dengan pasien nutrisi baik. Simpulan. Perbedaan kesintasan 30 hari pasien geriatri yang dirawat di rumah sakit yang menderita malnutrisi dan berisiko malnutrisi dibandingkan dengan status nutrisi baik pada awal perawatan belum dapat dibuktikan.
KW - kesintasan 30 hari
KW - mini nutritional assessment
KW - status nutrisi
UR - https://scholarhub.ui.ac.id/jpdi/vol2/iss3/6/
U2 - 10.7454/jpdi.v2i3.81
DO - 10.7454/jpdi.v2i3.81
M3 - Article
SN - 2406-8969
VL - 2
SP - 160
EP - 169
JO - Jurnal Penyakit Dalam Indonesia
JF - Jurnal Penyakit Dalam Indonesia
IS - 3
ER -