TY - JOUR
T1 - Pengaruh Opennes terhadap Latihan Fisik melalui Mediasi Otonomi
AU - Angguna, Welan Mauli
AU - Nurwianti, Fivi
PY - 2018
Y1 - 2018
N2 - Indonesia dianggap sebagai negara dengan aktivitas fisik masyarakat yang cukup rendah, sehingga diperlukan promosi aktivitas fisik untuk pencegahan terhadap penyakit degeneratif dan kematian di usia muda. Trait kepribadian dianggap sebagai faktor psikologis kuat dalam identifikasi aktivitas fisik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa trait kepribadian openness signifikan memengaruhi aktivitas fisik. Openness digambarkan sebagai keterbukaan untuk menerima berbagai ide dan pengalaman, serta mampu menghargai keragamannya.. Openness dengan karakteristik keterbukaan memungkinkan individu menerima informasi mengenai pentingnya aktivitas fisik, sehingga mereka lebih aktif melakukan aktivitas. Namun, pengaruh openness tidak konsisten pada beberapa temuan yang lain, sehingga dipertimbangkan adanya variavel lain, seperti otonomi yang memediasi hubungan ini. Otonomi merupakan derajat seberapa individu secara sukarela mau melakukan perilaku tertentu, ketika motivasi melakukan perilaku berasal dari dalam diri, hal ini membuat individu lebih mampu mempertahankan suatu perilaku. Otonomi dianggap mampu meningkatkan aktivitas fisik, karena motivasi internal (otonomi) diperlukan untuk menjaga konsistensi melakukan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji mekanisme hubungan openness dengan aktivitas fisik melalui mediasi otonomi. Penelitian dilakukan melalui lapor diri pada 59 laki-laki dan 144 perempuan dewasa muda berusia 20 – 40 tahun. Melalui analisis process mediasi (Hayes), ditemukan bahwa openness memengaruhi aktivitas fisik secara signifikan ketika dimediasi oleh otonomi.
AB - Indonesia dianggap sebagai negara dengan aktivitas fisik masyarakat yang cukup rendah, sehingga diperlukan promosi aktivitas fisik untuk pencegahan terhadap penyakit degeneratif dan kematian di usia muda. Trait kepribadian dianggap sebagai faktor psikologis kuat dalam identifikasi aktivitas fisik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa trait kepribadian openness signifikan memengaruhi aktivitas fisik. Openness digambarkan sebagai keterbukaan untuk menerima berbagai ide dan pengalaman, serta mampu menghargai keragamannya.. Openness dengan karakteristik keterbukaan memungkinkan individu menerima informasi mengenai pentingnya aktivitas fisik, sehingga mereka lebih aktif melakukan aktivitas. Namun, pengaruh openness tidak konsisten pada beberapa temuan yang lain, sehingga dipertimbangkan adanya variavel lain, seperti otonomi yang memediasi hubungan ini. Otonomi merupakan derajat seberapa individu secara sukarela mau melakukan perilaku tertentu, ketika motivasi melakukan perilaku berasal dari dalam diri, hal ini membuat individu lebih mampu mempertahankan suatu perilaku. Otonomi dianggap mampu meningkatkan aktivitas fisik, karena motivasi internal (otonomi) diperlukan untuk menjaga konsistensi melakukan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji mekanisme hubungan openness dengan aktivitas fisik melalui mediasi otonomi. Penelitian dilakukan melalui lapor diri pada 59 laki-laki dan 144 perempuan dewasa muda berusia 20 – 40 tahun. Melalui analisis process mediasi (Hayes), ditemukan bahwa openness memengaruhi aktivitas fisik secara signifikan ketika dimediasi oleh otonomi.
M3 - Article
SN - 2579-6348
JO - Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
JF - Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
ER -