TY - JOUR
T1 - Pengaruh Induksi Hipoksia Hipobarik Intermiten pada Aktivitas Spesifik Manganese Superoxide Dismutase dan Kadar Malondialdehyde Ginjal Tikus
AU - Priantono, Dimas
AU - Mulyawan, Wawan
AU - Hardiany, Novi Silvia
AU - Wanandi, Septelia Inawati
PY - 2013/12
Y1 - 2013/12
N2 - Hipoksia hipobarik merupakan kondisi yang sering dialami penerbang angkatan udara. Pengenalanhipoksia hipobarik intermiten dapat memicu mekanisme adaptasi untuk mengurangi efek buruk hipoksiahipobarik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh induksi hipoksia hipobarik intermiten terhadapstres oksidatif dan antioksidan serta hubungan keduanya di jaringan ginjal tikus. Sebanyak 25 ekor tikusjenis wistar dibagi menjadi lima kelompok: kelompok kontrol dan kelompok terpajan hipoksia hipobarikintermiten 1x, 2x, 3x dan 4x, dengan interval 7 hari antar pajanan. Tiap kelompok ditempatkan dalamhypobaric chamber dan dipajankan kondisi hipoksia hipobarik dengan berbagai ketinggian. Tikusdimatikan dan sampel jaringan ginjal diambil untuk diukur enzim manganese superoxide dismutase(MnSOD) dan malondialdehyde (MDA). Aktivitas enzim MnSOD tidak menunjukkan perubahanbermakna pada induksi hipoksia hipobarik 1x, 2x, 3x dan 4x dibandingkan kontrol (p>0,05). KadarMDA pada kelompok dengan perlakuan 2x hipoksia hipobarik meningkat bermakna (p<0,05). Padakelompok induksi 3x dan 4x, kadar MDA ginjal turun secara bermakna dibandingkan kelompok 2xperlakuan (p<0,05). Tidak terdapat korelasi aktivitas MnSOD dan kadar MDA (p>0,05). Setelah induksi3x, mulai terjadi adaptasi terhadap stres oksidatif. Adaptasi tersebut kemungkinan juga melibatkanantioksidan yang lain pada ginjal, seperti katalase. Dengan demikian induksi hipoksia hipobarikintermiten tampaknya dapat memberikan efek protektif pada jaringan ginjal tikus.
AB - Hipoksia hipobarik merupakan kondisi yang sering dialami penerbang angkatan udara. Pengenalanhipoksia hipobarik intermiten dapat memicu mekanisme adaptasi untuk mengurangi efek buruk hipoksiahipobarik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh induksi hipoksia hipobarik intermiten terhadapstres oksidatif dan antioksidan serta hubungan keduanya di jaringan ginjal tikus. Sebanyak 25 ekor tikusjenis wistar dibagi menjadi lima kelompok: kelompok kontrol dan kelompok terpajan hipoksia hipobarikintermiten 1x, 2x, 3x dan 4x, dengan interval 7 hari antar pajanan. Tiap kelompok ditempatkan dalamhypobaric chamber dan dipajankan kondisi hipoksia hipobarik dengan berbagai ketinggian. Tikusdimatikan dan sampel jaringan ginjal diambil untuk diukur enzim manganese superoxide dismutase(MnSOD) dan malondialdehyde (MDA). Aktivitas enzim MnSOD tidak menunjukkan perubahanbermakna pada induksi hipoksia hipobarik 1x, 2x, 3x dan 4x dibandingkan kontrol (p>0,05). KadarMDA pada kelompok dengan perlakuan 2x hipoksia hipobarik meningkat bermakna (p<0,05). Padakelompok induksi 3x dan 4x, kadar MDA ginjal turun secara bermakna dibandingkan kelompok 2xperlakuan (p<0,05). Tidak terdapat korelasi aktivitas MnSOD dan kadar MDA (p>0,05). Setelah induksi3x, mulai terjadi adaptasi terhadap stres oksidatif. Adaptasi tersebut kemungkinan juga melibatkanantioksidan yang lain pada ginjal, seperti katalase. Dengan demikian induksi hipoksia hipobarikintermiten tampaknya dapat memberikan efek protektif pada jaringan ginjal tikus.
UR - http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/view/3005
U2 - 10.23886/ejki.1.3005.
DO - 10.23886/ejki.1.3005.
M3 - Article
SN - 2338-1426
VL - 1
JO - eJournal Kedokteran Indonesia
JF - eJournal Kedokteran Indonesia
IS - 3
ER -