PENERAPAN ORAL ASSESSMENT GUIDE (OAG) PADA PASIEN KANKER DENGAN KEMOTERAPI

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Mukositis akibat kemoterapi dapat menjadi berat dan sangat nyeri, mengganggu nutrisi, meningkatkan mortalitas dan morbiditas serta menyebabkan pembengkakan biaya perawatan. Saat ini, pengkajian terhadap oral mucositis hanya dilakukan dengan pertanyaan tertutup saja, belum ada instrument khusus untuk mengkaji keparahan mucositis yang dialami pasien. Salah satu metode pengkajian terstruktur sebagai deteksi awal mukositis adalah Oral Assessment Guide (OAG). OAG merupakan instrumen pengkajian oral mukositis dengan metode observasi pada delapan kategori yaitu kemampuan menelan, kondisi bibir, lidah, gigi, selaput lendir, gingiva, tingkat air liur, dan bau mulut. Tujuan dari riset ini adalah mengimplementasikan instrument OAG untuk mendeteksi keparahan mucositis pada pasien yang menjalani kemoterapi. Metode: metode yang digunakan adalah analisis comparative dengan membandingkan pengkajian yang diterapkan diruangan dengan OAG sebagai Evidence Based Nursing (EBN), jumlah pasien sebanyak 71 orang yang dirawat di RSCM Gedung A. Berdasarkan hasil pengkajian rutin diruangan, dari 71 orang pasien kemoterapi, 14 orang mengalami mukositis sedang. Sedangkan dengan OAG, 32 orang mengalami mukositis sedang. Sehingga, nilai sensitifitas dari teknik pengkajian OAG dibandingkan dengan teknik pengkajian rutin diruangan yaitu sebesar 45,07% dan 19,7%. Sensitifitas teknik pengkajian mukositis OAG pada pasien pre kemoterapi lebih tinggi daripada teknik pengkajian yang digunakan di ruang rawat saat ini.
Kesimpulan: instrumen OAG sesuai untuk digunakan di ruangan perawatan karena sebagian besar metode adalah observasi dan lama pengkajian tidak lebih dari 1 menit.
Original languageIndonesian
JournalJurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Volume4
Issue number2
Publication statusPublished - 31 Jul 2020

Cite this