Abstract
jangka panjang dan dapat menyebabkan 20% kematian anak balita. Sanitasi menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan stunting. Provinsi Kalimantan Barat mempunyai capaian yang buruk untuk akses sanitasi dasar yaitu 55,55%. Tujuan penelitian: menganalisis faktor yang berkontribusi terhadap stunting pada baduta di wilayah PKGBM (Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat) Provinsi Kalimantan Barat. Desain penelitian: cross sectional menggunakan data sekunder dengan jumlah sampel 375 baduta dan dianalisis dengan regresi logistik multivariat. Hasil penelitian didapatkan hubungan signifikan antara kasus stunting dengan akses sanitasi dasar (2,24; 1,39 – 3,59) dan berat lahir anak (4,88; 2,51–9,51). Faktor lain yang berhubungan yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) (1,66; 0,90–3,06), infeksi cacing (1,38; 0,74 – 2,58), diare (1,32; 0,83 – 2,10), ISPA (1,44; 0,86–2,43), dan kunjungan ke Posyandu (1,40; 0,75 – 2,59). Model akhir dari penelitian ini adalah akses sanitasi dasar, berat lahir anak, dan CTPS berkontribusi terhadap stunting.
Translated title of the contribution | Modelling Factors that Contribute in Stunting among Children Aged in West Kalimantan, 2017 |
---|---|
Original language | Indonesian |
Pages (from-to) | 55-69 |
Journal | JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE |
Volume | 1 |
Issue number | 1 |
DOIs | |
Publication status | Published - 17 Feb 2021 |
Keywords
- Akses sanitasi dasar
- stunting
- baduta