Pemodelan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Balita Gizi Buruk di Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 dengan Pendekatan Spatial Autoregressive Model (SAR)

Sutanto Priyo Hastono, Retno Ambarwati

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah meningkatnya angka kematian balita. Penyebab kematian balita salah satunya adalah kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi sehingga banyak balita mengidap gizi buruk. Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2017, Jawa Barat mempunyai angka balita gizi buruk sebesar 2,9%. Adanya informasi hubungan antar wilayah menyebabkan perlu adanya keragaman spasial ke dalam model, sehingga digunakan model regresi spasial untuk menyelesaikan masalah ini. Berdasarkan analisis Moran’s I, diperoleh adanya dependensi spasial pada variabel kasus gizi buruk balita di Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 serta beberapa faktor yang mempengaruhinya berdasarkan Spatial Autoregressive Model (SAR). Didapatkan variabel bebas yang signifikan pada α=5% adalah persentase BBLR (X1) (Pv= 0,039) dan persentase kemiskinan (X5) (Pv=0,016). Pemerintah daerah provinsi Jawa Barat perlu melakukan intervensi yaitu bagaimana cara mengurangi persentase BBLR dan persentase kemiskinan di Provinsi Jawa Barat jika ingin menurunkan kejadian gizi buruk pada balita.
Original languageIndonesian
Pages (from-to)121-128
Number of pages8
JournalJurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat : The Public Health Science Journal
Volume9
Issue number2
DOIs
Publication statusPublished - 25 May 2020

Keywords

  • Gizi buruk
  • Moran’s I
  • Spatial Autoregressive Model (SAR)

Cite this