TY - JOUR
T1 - PEMILIHAN FASILITAS KESEHATAN TEMPAT BERSALIN DI ERA JKN: ANALISA DATA SUSENAS 2019
AU - Nurwahyuni, Atik
PY - 2023/6/28
Y1 - 2023/6/28
N2 - Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2022 mencapai 207 per 100.000 kelahiran hidup. sedangkan Angka Kematian Bayi neonatal (usia 0-28 hari) mencapai 11,7 dari 1.000 bayi lahir hidup pada 2021. AKI ini berada di atas target Renstra yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup. Sebanyak 62% kedua kasus tersebut terjadi di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL). Meski masih memprihatikan namun ini menjadi penanda bahwa akses terhadap fasilitas kesehatan sudah lebih baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh status ekonomi keluarga, kepemilikan jaminan kesehatan dan faktor lainnya dalam keputusan keluarga menentukan tempat ibu bersalin. Sampel pada penelitian ini adalah wanita usia 10 – 54 tahun; berstatus kawin atau pernah kawin. Sebanyak 43.545 responden diambil dari data Susenas tahun 2019. Maximum Likelihood digunakan sebagai estimator dalam analisis yang dilakukan dengan model logit. Hasil penelitian menunjukkan secara bersama-sama variabel status ekonomi keluarga, kepemilikan jaminan kesehatan, usia, status kawin, pendidikan, lama pendidikan ibu, pekerjaan, wilayah tempat tinggal dan kepemilikan rumah signifikan berpengaruh terhadap pemilihan fasilitas kesehatan sebagai tempat bersalin dengan nilai p-value < 0,05 pada hasil uji logit. Pemilihan faskes sebagai tempat bersalin 1,728 kali lebih tinggi pada wanita yang memiliki jaminan kesehatan (? = 0,000; 95% CI 1,641 – 1,819). Keputusan memilih faskes untuk tempat bersalin dipengaruhi cukup signifikan oleh faktor ada tidaknya jaminan kesehatan yang dimiliki oleh ibu. Faktor lain yang ikut berpengaruh adalah usia, pendidikan, jumlah tahun menjalani pendidikan, wilayah tempat tinggal, status bekerja, kepemilikan rumah, status kawin dan status ekonomi keluarga yang dibagi menjadi 5 kuintil.
AB - Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2022 mencapai 207 per 100.000 kelahiran hidup. sedangkan Angka Kematian Bayi neonatal (usia 0-28 hari) mencapai 11,7 dari 1.000 bayi lahir hidup pada 2021. AKI ini berada di atas target Renstra yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup. Sebanyak 62% kedua kasus tersebut terjadi di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL). Meski masih memprihatikan namun ini menjadi penanda bahwa akses terhadap fasilitas kesehatan sudah lebih baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh status ekonomi keluarga, kepemilikan jaminan kesehatan dan faktor lainnya dalam keputusan keluarga menentukan tempat ibu bersalin. Sampel pada penelitian ini adalah wanita usia 10 – 54 tahun; berstatus kawin atau pernah kawin. Sebanyak 43.545 responden diambil dari data Susenas tahun 2019. Maximum Likelihood digunakan sebagai estimator dalam analisis yang dilakukan dengan model logit. Hasil penelitian menunjukkan secara bersama-sama variabel status ekonomi keluarga, kepemilikan jaminan kesehatan, usia, status kawin, pendidikan, lama pendidikan ibu, pekerjaan, wilayah tempat tinggal dan kepemilikan rumah signifikan berpengaruh terhadap pemilihan fasilitas kesehatan sebagai tempat bersalin dengan nilai p-value < 0,05 pada hasil uji logit. Pemilihan faskes sebagai tempat bersalin 1,728 kali lebih tinggi pada wanita yang memiliki jaminan kesehatan (? = 0,000; 95% CI 1,641 – 1,819). Keputusan memilih faskes untuk tempat bersalin dipengaruhi cukup signifikan oleh faktor ada tidaknya jaminan kesehatan yang dimiliki oleh ibu. Faktor lain yang ikut berpengaruh adalah usia, pendidikan, jumlah tahun menjalani pendidikan, wilayah tempat tinggal, status bekerja, kepemilikan rumah, status kawin dan status ekonomi keluarga yang dibagi menjadi 5 kuintil.
KW - AKI AKB
KW - bersalin
KW - faskes
KW - jaminan kesehatan
KW - logit
UR - https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/15559
U2 - 10.31004/jkt.v4i2.15559
DO - 10.31004/jkt.v4i2.15559
M3 - Article
SN - 2774-5848
VL - 4
SP - 1912
EP - 1922
JO - Jurnal Kesehatan Tambusai
JF - Jurnal Kesehatan Tambusai
IS - 2
ER -