Pemetaan Kejadian Stunting Dengan Perilaku Stop BAB Provinsi Nusa Tenggara Timur

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Stunting pada balita terjadi akibat kurang gizi jangka panjang, berpotensi menyebabkan infeksi berulang dan kekurangan gizi kronis. Faktor-faktor penyebabnya meliputi pola makan kurang bergizi dan sanitasi buruk, termasuk perilaku buang air besar sembarangan, yang dapat mencemari lingkungan dengan kotoran manusia dan meningkatkan risiko penyebaran bakteri penyebab diare pada anak-anak. Provinsi NTT termasuk yang memiliki prevalensi stunting tinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengetahui sebaran kondisi stunting di NTT dan dikaitkan dengan status Desa/Kelurahan di NTT yang masih melakukan buang air besar sembarangan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan teknik klasifikasi, scoring, dan overlay. Hasilnya bahwa terdapat tujuh Kabupaten yang menjadi prioritas penanggulangan stunting dengan intervensi terhadap perilaku masyarakat untuk stop BABS. Kabupaten tersebut diantaranya Rote Ndao, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Kupang, Timor Tengah Utara, dan Malaka.
Original languageIndonesian
Pages (from-to)228-238
JournalJurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan
Volume4
Issue number4
DOIs
Publication statusPublished - 14 Sept 2023

Keywords

  • GIS
  • ODF
  • Stunting
  • pemetaan

Cite this