Abstract
Imunodefisiensi adalah sekelompok kelainan yang disebabkan oleh kegagalan sistem Imun salah satu atau beberapa komponen sistem imun. Kelainan ini ditandai oleh kerentanan terhadap infokal, kegagalan vaksinasi, autoimunitas, atau keganasan. Imunodefisiensi primer merupakan kondisi Imunodefisiensi yang disebabkan oleh defek bawaan, yang umumnya disebabkan oleh kelainan gonetik, Sedangkan imunodefisiensi sekunder umumnya disebabkan oleh sebab yang diperoleh setelah seorang individu dilahirkan, dan dapat
merupakan akibat dari penyakit lain.
Imunodefisiensi dapat berupa defek kuantitatif maupun kualitatif pada setiap komponen sistem imun. Defek kuantitatif dapat dideteksi dengan pemeriksaan hitung sel imun di darah tepi maupun sumsum tulang, hitung subset limfosit, dan pengukuran kadar imunoglobulin, dan komplemen. Defek kualitatif bisa dideteksi dengan pemeriksaan fungsi komponen imun, seperti fungsi fagosit, termasuk uji migrasi leukosit dan deteksi molekul adhesi, AH50 dan CH50 untuk uji fungsi komplemen, dan uji fungsi limfosit T.
merupakan akibat dari penyakit lain.
Imunodefisiensi dapat berupa defek kuantitatif maupun kualitatif pada setiap komponen sistem imun. Defek kuantitatif dapat dideteksi dengan pemeriksaan hitung sel imun di darah tepi maupun sumsum tulang, hitung subset limfosit, dan pengukuran kadar imunoglobulin, dan komplemen. Defek kualitatif bisa dideteksi dengan pemeriksaan fungsi komponen imun, seperti fungsi fagosit, termasuk uji migrasi leukosit dan deteksi molekul adhesi, AH50 dan CH50 untuk uji fungsi komplemen, dan uji fungsi limfosit T.
Original language | English |
---|---|
Title of host publication | Pendidikan Berkesinambungan Patologi Klinik 2018 |
Publisher | Perkumpulan Informasi dan Penerbitan Interna (PIP Interna) |
ISBN (Print) | 978-602-5532-08-5 |
Publication status | Published - Aug 2018 |
Keywords
- subset limfosit
- kadar imunoglobulin
- fungsi fagosit
- AH50
- CH50