Abstract
Pendahuluan. Keparahan stenosis pada penyakit jantung koroner (PJK) stabil berkaitan erat dengan prognosis. Beberapa parameter klinis dan ekokardiografi strain yang berkembang akhir-akhir ini dapat memprediksi keparahan stenosis seperti. Penilaian faktor-faktor klinis dan ekokardiografi strain bersama-sama diharapkan mampu memprediksi lebih baik keparahan stenosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor klinis (usia, jenis kelamin, diabetes, angina tipikal, riwayat infark) dan global longitudinal scale (GLS) pada ekokardiografi strain dapat memprediksi keparahan stenosis pasien PJK stabil yang dinilai dengan skor Gensini, dan membuat model prediktor dari parameter yang bermakna.
Metode. Studi potong lintang dilakukan di Rumah Sakit Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM) pada periode Maret – Mei 2019. Pengambilan sampel secara konsekutif pada pasien PJK stabil yang menjalani angiografi koroner. Analisis bivariat dilakukan dengan chi-square, dilanjutkan analisis multivariat dengan regresi logistik metode baickward stepwise pada variabel yang bermakna.
Hasil. Terdapat 93 subjek yang masuk dalam penelitian. Pada analisis bivariat, faktor-faktor prediktor yang bermakna adalah diabetes melitus (OR 2,79; IK95%:1,08-7,23), riwayat infark (OR 4,04; IK95%:1,51-10,80), angina tipikal (OR 5,01; IK95%:1,91-13,14), dan GLS ≥-18,8 (OR 30,51; IK95%:10,38-89,72). Pada analisis multivariat faktor-faktor prediktor yang bermakna adalah angina tipikal (OR 4,48; IK95%:1,39-14,47) dan GLS ≥18,8 (OR 17,30; IK95%:5,38-55,66). Tidak dilakukan pembuatan model prediktor karena hanya 2 faktor prediktor yang bermakna.
Simpulan. Angina tipikal dan GLS merupakan faktor-faktor prediktor keparahan stenosis pada pasien PJK stabil, sedangkan faktor usia, jenis kelamin, diabetes, dan riwayat infark bukan merupakan prediktor keparahan stenosis pasien PJK stabil. Model skor prediktor tidak dikembangkan karena hanya ada dua faktor prediktor yang bermakna.
Metode. Studi potong lintang dilakukan di Rumah Sakit Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPNCM) pada periode Maret – Mei 2019. Pengambilan sampel secara konsekutif pada pasien PJK stabil yang menjalani angiografi koroner. Analisis bivariat dilakukan dengan chi-square, dilanjutkan analisis multivariat dengan regresi logistik metode baickward stepwise pada variabel yang bermakna.
Hasil. Terdapat 93 subjek yang masuk dalam penelitian. Pada analisis bivariat, faktor-faktor prediktor yang bermakna adalah diabetes melitus (OR 2,79; IK95%:1,08-7,23), riwayat infark (OR 4,04; IK95%:1,51-10,80), angina tipikal (OR 5,01; IK95%:1,91-13,14), dan GLS ≥-18,8 (OR 30,51; IK95%:10,38-89,72). Pada analisis multivariat faktor-faktor prediktor yang bermakna adalah angina tipikal (OR 4,48; IK95%:1,39-14,47) dan GLS ≥18,8 (OR 17,30; IK95%:5,38-55,66). Tidak dilakukan pembuatan model prediktor karena hanya 2 faktor prediktor yang bermakna.
Simpulan. Angina tipikal dan GLS merupakan faktor-faktor prediktor keparahan stenosis pada pasien PJK stabil, sedangkan faktor usia, jenis kelamin, diabetes, dan riwayat infark bukan merupakan prediktor keparahan stenosis pasien PJK stabil. Model skor prediktor tidak dikembangkan karena hanya ada dua faktor prediktor yang bermakna.
Original language | English |
---|---|
Journal | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
Publication status | Published - 2019 |