Onomasiologi dan Seasiologi dalam Penyusunan Kamus Terminologi Pendidikan Tinggi

Setiawati Darmojuwono

Research output: Contribution to conferencePaperpeer-review

Abstract

Dalam semantik leksikal dikenal dua pendekatan terkait dengan relasi lambang bahasa dan acuannya, pendekatan yang pertama disebut semasiologi dan yang kedua onomasiologi. Titik tolak semasiologi adalah lambang bahasa, sedangkan pada onomasiologi adalah objeknya. Dewasa ini pembedaan antara semasiologi dan onomasiologi dalam penyusunan kamus menjadi kabur, karena fokus utama dalam penyusunan kamus adalah pengguna kamus. Kamus yang dianggap baik adalah kamus yang ramah pengguna. Kamus istilah dwibahasa yang berisi kosakata bidang pendidikan tinggi ditujukan kepada pengguna dewasa, terutama mahasiswa atau akademisi yang berkecimpung di bidang pendidikan tinggi. Kamus istilah ini berbeda dengan kamus istilah suatu bidang ilmu, karena istilah yang terkait dengan kegiatan di universitas dapat berbeda antara negara satu dengan negara yang lain tergantung dari tradisi akademis di negara tersebut. Penelitian secara kontrastif terhadap kosakata dalam kamus istilah pendidikan tinggi bahasa Jerman dan bahasa Inggris menunjukkan bahwa, dalam penyusunan kamus tersebut pendekatan yang terkait dengan semasiologi dan onomasiologi digunakan secara berdampingan , pendekatan onomasiologi terutama diterapkan pada kosakata yang memiliki kekhasan makna sesuai dengan perbedaan sistem pendidikan di Jerman dan di Inggris.
Original languageIndonesian
Publication statusPublished - 2017
EventSeminar Internasional Leksikologi dan Leksikografi - ID, Depok, Indonesia
Duration: 1 Jan 2017 → …

Conference

ConferenceSeminar Internasional Leksikologi dan Leksikografi
Country/TerritoryIndonesia
CityDepok
Period1/01/17 → …

Keywords

  • semasiologi, onomasiologi, kamus istilah, sistem pendidikan tinggi.

Cite this