Modifikasi Skor TIMI sebagai Model Prediksi Mortalitas 30 Hari Pasien STEMI Muda

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Pendahuluan. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia. Tiga perempat dari kematian tersebut terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan usia yang masih produktif. Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) adalah manifestasi berbahaya dari PJK dan dapat menyebabkan kematian mendadak. Merokok dan riwayat penyakit jantung koroner (PJK) dini dalam keluarga adalah faktor risiko utama kasus STEMI pasien, namun belum terlihat perannya dalam sistem stratifikasi risiko manapun. Skor yang paling banyak digunakan dalam menilai prognosis pasien STEMI adalah skor TIMI, namun akurasinya pada kelompok pasien muda belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proporsi mortalitas pasien STEMI muda di RSCM, melakukan validasi skor TIMI pada pasien muda, dan mengembangkan sistem stratifikasi risiko untuk pasien STEMI muda.

Metode. Penelitian ini adalah penelitian kohort retrospektif dengan menggunakan data rekam medis Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada pasien berusia ≤50 tahun yang dirawat dengan STEMI dari tahun 2018 hingga tahun 2022. Dilakukan analisis univariat untuk mendapatkan data karakteristik subjek dan proporsi mortalitas 30 hari pasien STEMI pasien muda. Analisis bivariat Cox regresi dilakukan untuk melihat hubungan merokok dan riwayat PJK dini dalam keluarga dengan mortalitas 30 hari. Dilakukan uji validasi skor TIMI pada subjek penelitian pasien muda. Analisis multivariat dilakukan untuk mendapatkan model prediksi baru dan dilakukan uji performa diskriminasi menggunakan area di bawah kurva ROC (AUC) dan kalibrasi model modifikasi dengan uji Hosmer Lemeshow.

Hasil. Didapatkan 164 subjek penelitian. Pasien yang memiliki faktor risiko merokok adalah sebanyak 107 orang (65,2%), sementara yang memiliki riwayat PJK dini dalam keluarga adalah sebanyak 39 orang (23,9%). Pasien yang memiliki komorbid hipertensi sebanyak 80 orang (48,8%) dan yang menderita diabetes sebanyak 71 orang (43,3%). Proporsi mortalitas 30 hari pasien muda sebanyak 7,9% (13 orang). Secara statistik, tidak terdapat korelasi antara mortalitas 30 hari pasien STEMI pasien muda dengan riwayat merokok (HR 0,441 (IK 95% 0,148-1,312)) dan riwayat PJK dini dalam keluarga (HR 0,567 (IK 95% 0,126-2,559)). Skor TIMI memperlihatkan kemampuan prediksi mortalitas 30 hari pasien STEMI pasien muda yang baik, yaitu didapatkan nilai AUC 0,836 (IK 95% 0,717-0,956). Kombinasi skor TIMI dengan variabel riwayat merokok memperlihatkan performa diskriminasi yang baik dalam prediksi mortalitas 30 hari pasien STEMI pasien muda dengan nilai AUC 0,875. Namun, ketika dilakukan perbandingan antara nilai AUC skor TIMI dengan skor TIMI dengan tambahan faktor riwayat merokok, tidak didapatkan peningkatan akurasi yang bermakna (nilai p=0,215).

Kesimpulan. Skor TIMI memiliki performa diskriminasi dan kalibrasi yang baik dalam memprediksi mortalitas 30 hari pasien STEMI pasien muda. Skor TIMI dengan penambahan faktor riwayat merokok memiliki performa diskriminasi dan kalibrasi yang lebih baik dalam memprediksi mortalitas 30 hari pasien STEMI pasien muda dibandingkan skor TIMI saja, namun tidak memiliki signifikansi peningkatan akurasi.
Original languageEnglish
JournalJurnal Penyakit Dalam Indonesia
Volume10
Issue number4
DOIs
Publication statusPublished - 31 Dec 2023

Keywords

  • Merokok
  • mortalitas 30 hari
  • pasien muda
  • riwayat PJK dini dalam keluarga
  • STEMI
  • TIMI

Fingerprint

Dive into the research topics of 'Modifikasi Skor TIMI sebagai Model Prediksi Mortalitas 30 Hari Pasien STEMI Muda'. Together they form a unique fingerprint.

Cite this