Abstract
Prevalensi prolaps uteri tergolong tinggi dan meningkat sejalan dengan paritas. Angka tersebut akan terus meningkat karena usia harapan hidup perempuan juga meningkat. Hal tersebut berdampak pada kualitas hidup perempuan. Faktor risiko klinis yang saling terkait proses perkembangan prolaps uteri adalah kehamilan, persalinan, berat lahir bayi, obesitas, menopause, kebiasaan mengangkat benda berat, batuk lama, dan konstipasi. Kerusakan penyokong organ panggul (ligamen dan fasia) ditandai dengan perubahan tingkat selular. Protein Hoxa11, Col3a1, dan MMP menunjukkan perbedaan ekspresi pada ligamen sakro uterina (LSU) pasien prolaps uteri dibandingkan LSU normal. Perubahan histologi LSU juga berkaitan dengan perubahan matriks ekstra seluler (extra cellular matrix/ECM). Perlu dipahami pula pengaruh genetik pada homeostasis ECM dan interaksi masing-masing. Beberapa penelitian terakhir menunjukkan perubahan DNA, seperti pada gen HOXA11 yang memberikan kode dalam perkembangan LSU dan pada gen Col3a1 yang memberikan kode dalam pembentukan protein untuk memperkuat jaringan tubuh. Interaksi faktor klinis dan perubahan internal dalam tubuh dapat memberikan pemahaman tentang penyebab mendasar prolaps uteri yang mendukung pengembangan pilihan penatalaksanaan pasien prolaps uteri.
Translated title of the contribution | Model of Uterine Prolapse Based on Clinical Risk and Molecular Biology |
---|---|
Original language | Indonesian |
Pages (from-to) | 76-85 |
Journal | eJournal Kedokteran Indonesia |
Volume | 11 |
Issue number | 1 |
DOIs | |
Publication status | Published - Apr 2023 |
Keywords
- prolaps uteri
- ligamen sakrouterina
- faktor risiko
- gen