Abstract
Desa wisata bahari (marine tourism village) membutuhkan paradigma pembangunan yang berkarakter sesuai dengan budaya wilayah maritim, yang berbasis kearifan lokal dan menggunakan pendekatan teknologi serta human capital. Pulau Komodo merupakan salah satu desa wisata bahari. Budaya kemaritiman seyogyanya adalah budaya asli Indonesia sebagai negara kepulauan dan penerapan digitalisasi teknologi serta human capital akan menghasilkan model blue economic maritime yang inovatif, kreatif dan daya saing, yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di wilayah kepulauan. Konsep yang digunakan adalah model society 5.0, kepariwisataan berkelanjutan, desa wisata bahari dan community development dengan tujuan membangun human capital agar tercipta kapasitas sumber daya manusia, dalam hal ini masyarakat lokal, yang memahami sikap dan nilai-nilai kemaritiman. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi yang dilakukan di pulau Komodo, Labuan Bajo. Hasil penelitian riset ini diperlukan untuk pembangunan desa wisata bahari. Pendekatan digitalisasi dapat digunakan sebagai pusat informasi yang berisi tentang hasil internalisasi budaya maritim dengan kearifan lokal dan sarana infrastruktur untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Penggunaan platform digital oleh masyarakat, diantaranya para nelayan, pelaku usaha bidang pariwisata dan usaha kecil menengah, sehingga dapat menciptakan jaringan data informasi dalam bentuk big data sebagai sarana infrastruktur digitaliasi ekonomi, dan pembangunan human capital melalui pengembangan sumberdaya manusia dan literasi digital.
Original language | Indonesian |
---|---|
Title of host publication | International Conference on Communication Science (ICCS) |
Publisher | Mediakom: Jurnal Ilmu Komunikasi |
DOIs | |
Publication status | Published - 30 Jul 2023 |
Keywords
- Blue Economic Maritime
- Maritime Cultural Technology
- Marine Tourism Village
- Society 5.0
- Pulau Komodo
- Sustainable Tourism