Abstract
Organisasi yang tangkas dan tangguh (agile and resilient organization) adalah organisasi yang mampu bereaksi cepat terhadap perubahan baik itu melalui kemampuan untuk melakukan inovasi sesuai permintaan pelanggan (market capitalizing agility) atau kemampuan untuk mengubah operasi organisasi untuk memenuhi perubahan permintaan (operational adjustment agility) . Ketangkasan dan ketangguhan ini biasanya juga didukung oleh kombinasi ketangkasan strategis, ketangkasan sistem dan juga ketangkasan dalam penggunaan teknologi informasi.
Saat ini fleksibilitas dan efisiensi yang disediakan oleh teknologi informasi dan digital seperti big data analytics, internet of things (IoT), cloud computing, blockchain, artificial intelligence, digital platform dan teknologi media sosial memungkinkan organisasi untuk memiliki konektivitas yang lebih baik, komunikasi yang efektif, dan otomatisasi yang lebih tinggi . Dengan demikian, kemajuan teknologi yang eksponensial telah mengharuskan semua organisasi untuk mengkalibrasi kapasitas mereka sehingga mereka dapat merespons dengan cepat dan fleksibel . Banyak organisasi beralih ke kemampuan teknologi informasi untuk mengatasi turbulensi dan fluktuasi lingkungan dengan lebih baik dan untuk mengembangkan “agility” mereka. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa organisasi dapat meningkatkan kinerja mereka melalui ketangkasan yang didorong oleh kemampuan digital
Teknologi digital tidak hanya menjadi dasar dari banyak produk, layanan, dan operasi perusahaan, tetapi juga menjadi akar dari perubahan radikal dalam sifat inovasi . Jenis organisasi baru telah bermunculan di era kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan hal ini sangat mempengaruhi bagaimana nilai disampaikan.
Pada akhirnya digitalisasi akan mengubah model bisnis, mengubah persaingan dan mendefinisikan ulang industri serta menunjukkan adanya diskontinuitas paradigma. Diskontinuitas paradigma tersebut membuka peluang bagi organisasi untuk memikirkan ulang apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukan reformulasi strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
Saat ini fleksibilitas dan efisiensi yang disediakan oleh teknologi informasi dan digital seperti big data analytics, internet of things (IoT), cloud computing, blockchain, artificial intelligence, digital platform dan teknologi media sosial memungkinkan organisasi untuk memiliki konektivitas yang lebih baik, komunikasi yang efektif, dan otomatisasi yang lebih tinggi . Dengan demikian, kemajuan teknologi yang eksponensial telah mengharuskan semua organisasi untuk mengkalibrasi kapasitas mereka sehingga mereka dapat merespons dengan cepat dan fleksibel . Banyak organisasi beralih ke kemampuan teknologi informasi untuk mengatasi turbulensi dan fluktuasi lingkungan dengan lebih baik dan untuk mengembangkan “agility” mereka. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa organisasi dapat meningkatkan kinerja mereka melalui ketangkasan yang didorong oleh kemampuan digital
Teknologi digital tidak hanya menjadi dasar dari banyak produk, layanan, dan operasi perusahaan, tetapi juga menjadi akar dari perubahan radikal dalam sifat inovasi . Jenis organisasi baru telah bermunculan di era kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan hal ini sangat mempengaruhi bagaimana nilai disampaikan.
Pada akhirnya digitalisasi akan mengubah model bisnis, mengubah persaingan dan mendefinisikan ulang industri serta menunjukkan adanya diskontinuitas paradigma. Diskontinuitas paradigma tersebut membuka peluang bagi organisasi untuk memikirkan ulang apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukan reformulasi strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
Original language | Indonesian |
---|---|
Publisher | UI Publishing |
ISBN (Print) | 978-623-333-326-9 |
Publication status | Published - 1 Jan 2022 |