Mengiringi Transformasi Spatial dengan PEMBERDAYAAN TANAMAN PINANG (Areca catechu) DI DEPOK

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Mengiringi Transformasi Spatial dengan Dinamika Spatial PEMBERDAYAAN TANAMAN PINANG (Areca catechu) DI DEPOK Taqyuddin (geografi FMIPA-UI) Pohon Pinang (Areca catechu), oleh masyarakat Depok Jawa Barat memiliki nilai sejarah tersendiri. Nilai sejarah tersebut dapat dibuktikan dari penamaan Depok menurut kajian toponimi berasal dari keberadaan padepokan yang didirikan paling awal sebelum berkembang menjadi perkampungan dan sekarang meluas menjadi Kota Depok. Penamaan tempat dengan nama Depok banyak kita temui di berbagai kota di Jawa khususnya (Jogyakarta, Surabaya Jawa Timur dll). Keistimewaan Pohon Pinang sangat melekat dengan kota Depok Jawa Barat ini, karena padepokan yang merupakan pioneer pemukiman di wilayah ini didirikan dan dipimpin oleh Embah Raden Wujud Beji Terumbu (Uyut Beji), seorang guru yang berasal dari kampung Terumbu, Kaseman Kerajaan Banten. Kata Beji itulah yang mengantar pemahaman pentingnya pohon Pinang oleh masyarakat Depok Jawa barat ini. Melalui kajian toponimi (kajian nama tempat sebagai warisan sejarah) ternyata pohoon pinang terbungkus dalam kata Beji. Beji terbentuk dari hasil akronim dari kata-JamBE‖ dan-SiJI‖. Apa itu Jambe? Kata jambe berasal dari bahasa Jawa yang berarti Pinang. Dan kata siji berasal dari bahasa Jawa juga yang berarti satu. Beji atau Jambe Siji memiliki arti Pinang Satu. Nilai-nilai tradisi penamaan nama tempat Beji dapat disebut sebagai akar lokal (root locally). Nilai sejarah yang dapat di ungkap dari Pinang satu, seperti kata pepatah lama-seperti pinang di belah dua‖ yang bermakna tidak dapat dibedakan atau sangat mirip. Dalam Konteks sejarah dapat dikatakan bahwa ketika menghadapi VOC abad ke-18 yang bercokol di Batavia, Kerajaan Banten dan Kerajaan Cirebon memiliki visi yang sama dan tidak dapat dibedakan untuk mengusir penjajah di tanah Jawa ini, sehingga mendirikan padepokan di selatan Batavia yaitu lokasi Kota Depok sekarang. Padepokan tersebut sebagai tempat untuk berlatih beladiri dan pendidikan agama Islam. Dan dalam administrasi sekarang Depok diabadikan sebagai nama kota, sedangkan Beji diabadikan menjadi nama kecamatan dan nama kelurahan. Dan patilasan padepokan sebagai situs keramat dengan nama Situs Cagar Budaya Sumur Tujuh (Sumur ke-1). Bahkan kawasan kampus Universitas Indonesia sebagian areanya bertetangga dengan kelurahan Beji, Kampus UI berada di Utara kelurahan Beji.
Original languageIndonesian
JournalGeoSpasial
Publication statusPublished - 2019

Cite this