Memperjuangkan hidup buruh pabrik gula dalam personeel fabriek bond tahun 1917

Terkait identifikasi masalah yang diangkat dalam tulisan ini adalah perlu ditelusuri ide mengenai munculnya serikat pekerja masuk ke Hindia Belanda pada awal abad 20 sehingga kita dapat melihat bagaimana proses mereka hadir ke dalam masyarakat buruh untuk membangun kepercayaan bahwa serikat pekerja merupakan tempat yang tepat guna menyuarakan hak-hak mereka. Setelah itu dapat dilihat dalam beberapa tahun setelahnya muncul salah satu serikat pekerja yang mempunyai massa yang besar yaitu Personeel Fabriek Bond (PFB). Tulisan ini juga bertujuan menelusuri bagaimana PFB tersebut berdiri dan diterima di kalangan para buruh. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan yakni, heuristik atau penelusuran dan pencarian sumbersumber yang relevan dalam penelitian. Dalam hal ini penulis berhasil menghimpun beberapa surat kabar sezaman yang menjadi acuan utama dalam penulisan yang isinya mengabarkan pergerakan serikat buruh yang terjadi pada saat itu. Selain surat kabar ditelusuri pula bukubuku penunjang yang terkait dengan topik ini. Tahap kedua, kritik yaitu mengkritisi data-data yang telah ditemukan untuk memperoleh fakta baik itu internal maupun eksternal. Tahap selanjutnya memberikan interpretasi dan analisa dari fakta-fakta tersebut dan terakhir historiografi atau penulisan sejarah itu sendiri. Hasil yang dicapai dari tulisan ini menunjukkan bahwa serikat buruh pabrik gula mulai hadir karena didorong oleh kesulitan ekonomi yang mereka dapatkan setelah Perang Dunia I. Selain itu terkait PFB yang diterima oleh kalangan buruh pabrik gula karena serikat ini mempunyai peran penting untuk membantu para buruh. Sebagai serikat kerja mereka mengorganisir para buruh secara baik untuk bersatu menuntut keadilan yang seharusnya mereka dapatkan.