Abstract
Pada akhir abad ke-19, terdapat banyak karya sastra yang terinspirasi dari ketidakadilan selama perkara Dreyfus. Salah satunya adalah drama Interview (1904) oleh Octave Mirbeau yang terinspirasi dari subjektivitas dan manipulasi informasi oleh pers AntiDreyfusard. Drama dengan tema manipulasi media ini mengisahkan wawancara antara Chapuzot, pengusaha anggur asal Montmartre, dan tokoh Pewawancara dari koran ternama Le Mouvement. Akan tetapi, wawancara yang hanya didasari oleh informasi non-faktual ini berujung nahas. Dengan menggunakan pendekatan struktural, artikel ini memperlihatkan bagaimana manipulasi media dipaparkan, serta penyebab dari manipulasi informasi oleh pers dalam Interview. Di samping itu, teori skema aktan Greimas dan teori kekuasaan media oleh Van Dijk digunakan dalam pembahasan drama ini. Adapun temuan artikel ini adalah Interview merepresentasikan kritik Mirbeau terhadap penyalahgunaan kekuasaan oleh media untuk kepentingan pihak pers maupun pihak lainnya. Subjektivitas pers direpresentasikan melalui sosok Pewawancara yang memanipulasi media dalam bentuk pembentukan model dan seleksi informasi guna mengukuhkan interpretasi subjektifnya bahwa Chapuzot adalah pelaku KDRT dan mewujudkan kesepakatan dengan Dr. Socquet. Pewawancara juga mencemarkan nama baik Chapuzot untuk mengukuhkan dominasi Le Mouvement. Dengan ini, terdapat sebuah relasi kuasa antara Pewawancara sebagai pihak dominan yang memiliki akses terhadap wacana publik dan Chapuzot yang terdominasi karena tidak memiliki akses serupa.
Original language | Indonesian |
---|---|
Publication status | Published - 2017 |
Event | International Young Scholars Symposium of Humanities and Arts 2017 - ID, Depok, Indonesia Duration: 1 Jan 2017 → … http://elsevier.com/theconference |
Conference
Conference | International Young Scholars Symposium of Humanities and Arts 2017 |
---|---|
Country/Territory | Indonesia |
City | Depok |
Period | 1/01/17 → … |
Internet address |
Keywords
- Drama; Manipulasi; Media; Naturalisme ; Relasi Kuasa.