Abstract
Pendahuluan: Prevalensi sindrom metabolik (MetS) di Indonesia semakin
meningkat, dengan usia tertinggi pada 45-54 tahun, disertai mortalitas dan
morbiditas komplikasinya yang tinggi dan berbiaya besar. Pemeriksaan adiponektin,
leptin, dan rasionya diduga berguna dalam memantau dan mengkuantifikasi
perbaikan fungsi jaringan lemak tubuh setelah latihan fisik. Kajian literatur ini
bertujuan mengetahui manfaat pemeriksaan adiponektin, leptin, dan rasionya
dalam memantau efek latihan fisik terhadap fungsi jaringan lemak tubuh penderita
pra-lansia (45-59 tahun) dan lansia (>60 tahun) dengan MetS.
Metode: Tinjauan literatur melalui hand searching dan penelusuran database
pubmed dengan sejumlah kriteria inklusi terkait manfaat pemeriksaan leptin dan
adiponektin dalam memantau efek latihan fisik terhadap fungsi adiposa pada
populasi pra-lansia dan atau lansia dengan MetS.
Hasil: Latihan fisik signifikan meningkatkan kadar adiponektin (mean difference
(MD): 0,42 µg/mL; 95% CI 0,23, 0,60, p < 0,0001), dan menurunkan kadar leptin
(MD: -1,89 ng/ml; 95% CI, -2,64, -1,14, p<0,0001). Latihan aerobik intensitas
tinggi bahkan dapat menurunkan kadar leptin sebesar 6.29 ng/ml (p <0.001),
dan meningkatkan kadar adiponektin sebesar 0,74 μg/ml (p = 0,04). Perubahan
signifikan ini terutama terjadi pada laki-laki dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)
30 kg/m2 and 25.0-29. 9 kg/m2
.
Kesimpulan: Pemeriksaan rasio adiponektin/leptin berpotensi memberikan manfaat
di kemudian hari dalam tatalaksana MetS sebagai metode evaluasi biomarker
fisiologis terkait intervensi latihan fisik. Sedikitnya laboratorium yang mampu
laksana, dan cukup besarnya biaya pemeriksaan, menyebabkan sebagian besar
pelaksanaannya masih ditujukan untuk penelitian. Penerapan pola hidup sehat,
konsumsi gizi seimbang, kebiasaan beraktivitas fisik dan latihan fisik teratur masih
merupakan saran terbaik dalam mencegah terjadinya MetS.
Kata kunci: Adiponektin, Biomarker, Latihan fisik, Leptin, Sindrom metabolik
meningkat, dengan usia tertinggi pada 45-54 tahun, disertai mortalitas dan
morbiditas komplikasinya yang tinggi dan berbiaya besar. Pemeriksaan adiponektin,
leptin, dan rasionya diduga berguna dalam memantau dan mengkuantifikasi
perbaikan fungsi jaringan lemak tubuh setelah latihan fisik. Kajian literatur ini
bertujuan mengetahui manfaat pemeriksaan adiponektin, leptin, dan rasionya
dalam memantau efek latihan fisik terhadap fungsi jaringan lemak tubuh penderita
pra-lansia (45-59 tahun) dan lansia (>60 tahun) dengan MetS.
Metode: Tinjauan literatur melalui hand searching dan penelusuran database
pubmed dengan sejumlah kriteria inklusi terkait manfaat pemeriksaan leptin dan
adiponektin dalam memantau efek latihan fisik terhadap fungsi adiposa pada
populasi pra-lansia dan atau lansia dengan MetS.
Hasil: Latihan fisik signifikan meningkatkan kadar adiponektin (mean difference
(MD): 0,42 µg/mL; 95% CI 0,23, 0,60, p < 0,0001), dan menurunkan kadar leptin
(MD: -1,89 ng/ml; 95% CI, -2,64, -1,14, p<0,0001). Latihan aerobik intensitas
tinggi bahkan dapat menurunkan kadar leptin sebesar 6.29 ng/ml (p <0.001),
dan meningkatkan kadar adiponektin sebesar 0,74 μg/ml (p = 0,04). Perubahan
signifikan ini terutama terjadi pada laki-laki dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)
30 kg/m2 and 25.0-29. 9 kg/m2
.
Kesimpulan: Pemeriksaan rasio adiponektin/leptin berpotensi memberikan manfaat
di kemudian hari dalam tatalaksana MetS sebagai metode evaluasi biomarker
fisiologis terkait intervensi latihan fisik. Sedikitnya laboratorium yang mampu
laksana, dan cukup besarnya biaya pemeriksaan, menyebabkan sebagian besar
pelaksanaannya masih ditujukan untuk penelitian. Penerapan pola hidup sehat,
konsumsi gizi seimbang, kebiasaan beraktivitas fisik dan latihan fisik teratur masih
merupakan saran terbaik dalam mencegah terjadinya MetS.
Kata kunci: Adiponektin, Biomarker, Latihan fisik, Leptin, Sindrom metabolik
Original language | English |
---|---|
Article number | 4 |
Pages (from-to) | 172 |
Number of pages | 182 |
Journal | Journal of the Indonesian Medical Association : Majalah Kedokteran Indonesia |
Volume | 73 |
Issue number | 4 |
DOIs | |
Publication status | Published - 30 Sept 2023 |