LESSON LEARNED FROM PILOTING COLLABORATIVE ELECTIVE POSTING FOR MEDICAL STUDENTS BASED ON LOCAL WISDOM

Latar belakang: Pandemi COVID-19 memaksa institusi pendidikan dokter melakukan berbagai penyesuaian proses pembelajaran, salah satunya dengan tujuan menjadi lebih efisien. Berbagi sumber daya merupakan salah satu penyesuaian yang dapat dilakukan, dan mengembangkan modul elektif didasari kearifan lokal yang dapat diikuti oleh mahasiswa dari institusi lain dapat menjadi salah satu alternatif. Oleh karena itu, kami ingin membagi pengalaman yang diperoleh dari pengembangan modul elektif yang dilakukan secara kolaborasi antara Universitas Indonesia, Universitas Andalas dan Universitas Sebelas Maret yang dapat menjadi contoh institusi lain untuk berbagi sumber daya.Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk menggambarkan pembelajaran yang dapat diambil dari program modul elektif kolaboratif. Diskusi kasus: Modul elektif kolaboratif ini dikembangkan oleh tiga institusi Pendidikan dokter dari tiga wilaylh berbeda berdasarkan kearifan lokal masing-masing. Setiap institusi menyeleksi dua mahasiswa tahap akademik untuk bergabung dengan modul dari institusi lain bersama kelompok mahasiswa dari institusi asal. Durasi modul empat minggu dengan beban tiga satuan kredit semester (SKS). Berbagai metode pembelajaran, antara lain kuliah interaktif, diskusi kelompok kecil, dan studi lapangan dipilih untuk memberi pengalaman pembelajaran kepada peserta didik. Capaian akhir modul dinilai dengan port-folio, laporan akhir, dan ujian tulis. Di akhir modul, kuesioner evaluasi digunakan untuk menilai kepuasan mahasiswa dan pengelola modul. Evaluasi menunjukkan bahwa semua mahasiswa (100%) menikmati modul dan mencapai nilai akhir yang sangat baik (A- sampai A); Namun, terdapat beberapa kesulitan dalam pengelolaan modul, meliputi penjadwalan dan fasilitas. Kesimpulan: Modul elektif kolaboratif merupakan inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan efisiensi dan efikasi pendidikan kedokteran.