Abstract
Sektor informal di negara berkembang seperti Indonesia mampu berkembang pesat dan mampu menyerap tenaga kerja. Namun demikian, kemampuan mengakses kredit merupakan salah satu kendala utama bagi perkembangan dan pertumbuhan Usaha Kecil dan Mikro (UKM). Kredit mikro dicirikan dengan adanya asimetri informasi, untuk itu diperlukan pendekatan yang berbeda dalam penyaluran pembiayaan bagi UKM, salah satunya adalah dengan menerapkan pendekatan lending relationship. Penelitian dilakukan di 12 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) BUMDes di Lombok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable lending relationship berpengaruh positif terhadappersetujuan kredit dan jangka waktu persetujuan kredit yang diajukan oleh nasabah. Hasil ini menunjukkan bahwa persetujuan kredit meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas hubungan antara LKM BUMDes dengan nasabah mikro. Tingkat suku bunga dan penerapan agunan tidak berpengaruh positif terhadap hubungan antara nasabah dan staf kredit LKM BUMDes. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah untuk menggambarkan bahwa intensitas interaksi yang tinggi antara nasabah dan kreditur dapat meningkatkan akses kredit bagi nasabah mikro. Implikasi lain menunjukkan bahwa strategi penyaluran kredit mikro harus dilakukan dengan membangun hubungan yang berkesinambungan dengan nasabah untuk mengurangi terjadinya asimetri informasi dalam penyaluran kredit mikro.
Original language | English |
---|---|
Pages (from-to) | 369-382 |
Journal | JMM UNRAM (Jurnal Magister Manajemen Universitas Mataram) |
Volume | 9 |
Issue number | 4 |
DOIs | |
Publication status | Published - 4 Dec 2020 |