TY - JOUR
T1 - Lama Rawat Inap Pasien Terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Faktor yang Mempengaruhinya.
AU - Fahmia, Rizka
AU - Helda, Helda
AU - Nursari, Astuti Yuni
PY - 2024
Y1 - 2024
N2 - Banyaknya kasus COVID-19 membuat daya tampung fasilitas kesehatan hampir tidak mencukupi untuk memberikan pelayanan medis rawat inap yang memadai pada pasien COVID- 19. Studi yang dilakukan di beberapa negara seperti China, Beijing, Vietnam, Amerika Serikat melaporkan durasi dan faktor risiko rawat inap pasien COVID-19 yang bervariasi. Namun, saat ini penelitian tentang durasi dan faktor risiko lama rawat inap pasien COVID-19 di Indonesia masih terbatas. Penelitian bertujuan mengetahui faktor risiko lama rawat inap pasien terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Desain studi potong lintang dilakukan pada 266 pasien terkonfirmasi COVID-19 yang dirawat inap di RSUI selama Maret sampai dengan September 2020. Studi ini menilai faktor resiko usia, jenis kelamin, area tinggal, gambaran radiologi, pekerjaan, gejala, keparahan penyakit, komorbiditas, jumlah obat pada hari pertama rawat, dan status PCR saat akhir rawat. Data berasal dari rekam medis elektronik RSUI. Analisa data melalui uji chi square, Kruskal-Walis dilakukan untuk melihat perbedaan variabel kategorik dan numerik. Analisa multivariat regresi logistik dilakukan untuk menentukan prediktor lama rawat inap pasien terkonfirmasi COVID-19 di RSUI. Hasil penelitian didapatkan bahwa median lama rawat inap adalah 13 hari (range 3 – 74 hari). Adapun prediktor rawat inap lebih panjang (>14 hari) adalah pada pria (OR 1,80, 95%CI 1,03 – 3,15), dan pasien dengan gambaran pneumonia (OR 1,68, 95%CI 0,95 – 3,00), diabetes mellitus (OR 3,48, 95%CI 1,11 – 10,92), demam (OR 2,30, 95%CI 1,31 – 4,05), anosmia (OR 4,10, 95%CI 1,60 – 10,48), keparahan sedang (OR 1,64, 95%CI 0,88 – 3,06), keparahan berat (OR 13,31, 95%CI 1,64 – 107,72). Disimpulkan bahwa tingkat keparahan berat, anosmia, diabetes mellitus, demam, pasien pria dan gambaran pneumonia merupakan faktor risiko signifikan yang berhubungan dengan lama rawat inap pasien terkonfirmasi COVID-19 di RSUI Depok. Pasien dengan faktor risiko tersebut diatas untuk lebih diprioritaskan dalam penanganan medis karena rentan terhadap lama rawat inap yang panjang
AB - Banyaknya kasus COVID-19 membuat daya tampung fasilitas kesehatan hampir tidak mencukupi untuk memberikan pelayanan medis rawat inap yang memadai pada pasien COVID- 19. Studi yang dilakukan di beberapa negara seperti China, Beijing, Vietnam, Amerika Serikat melaporkan durasi dan faktor risiko rawat inap pasien COVID-19 yang bervariasi. Namun, saat ini penelitian tentang durasi dan faktor risiko lama rawat inap pasien COVID-19 di Indonesia masih terbatas. Penelitian bertujuan mengetahui faktor risiko lama rawat inap pasien terkonfirmasi COVID-19 di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI). Desain studi potong lintang dilakukan pada 266 pasien terkonfirmasi COVID-19 yang dirawat inap di RSUI selama Maret sampai dengan September 2020. Studi ini menilai faktor resiko usia, jenis kelamin, area tinggal, gambaran radiologi, pekerjaan, gejala, keparahan penyakit, komorbiditas, jumlah obat pada hari pertama rawat, dan status PCR saat akhir rawat. Data berasal dari rekam medis elektronik RSUI. Analisa data melalui uji chi square, Kruskal-Walis dilakukan untuk melihat perbedaan variabel kategorik dan numerik. Analisa multivariat regresi logistik dilakukan untuk menentukan prediktor lama rawat inap pasien terkonfirmasi COVID-19 di RSUI. Hasil penelitian didapatkan bahwa median lama rawat inap adalah 13 hari (range 3 – 74 hari). Adapun prediktor rawat inap lebih panjang (>14 hari) adalah pada pria (OR 1,80, 95%CI 1,03 – 3,15), dan pasien dengan gambaran pneumonia (OR 1,68, 95%CI 0,95 – 3,00), diabetes mellitus (OR 3,48, 95%CI 1,11 – 10,92), demam (OR 2,30, 95%CI 1,31 – 4,05), anosmia (OR 4,10, 95%CI 1,60 – 10,48), keparahan sedang (OR 1,64, 95%CI 0,88 – 3,06), keparahan berat (OR 13,31, 95%CI 1,64 – 107,72). Disimpulkan bahwa tingkat keparahan berat, anosmia, diabetes mellitus, demam, pasien pria dan gambaran pneumonia merupakan faktor risiko signifikan yang berhubungan dengan lama rawat inap pasien terkonfirmasi COVID-19 di RSUI Depok. Pasien dengan faktor risiko tersebut diatas untuk lebih diprioritaskan dalam penanganan medis karena rentan terhadap lama rawat inap yang panjang
U2 - 10.7454/epidkes.v6i1.5004
DO - 10.7454/epidkes.v6i1.5004
M3 - Article
SN - 2548-513X
VL - 6
JO - Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
JF - Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
IS - 1
ER -