Abstract
Pendahuluan: Ventrikuloperitoneal shunt merupakan prosedur terpilih dalam tatalaksana hidrosefalus. Namun demikian, prosedur ventrikuloperitoneal shunt juga memiliki risiko yang disebut sebagai komplikasi. Di Indonesia belum didapatkan data estimasi insiden dan prevalensi komplikasi ventrikuloperitoneal shunt.
Tujuan: Dalam penelitian ini, kami meneliti tentang komplikasi shunt dan faktor-faktor yang berhubungan sesuai dengan durasi waktu.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif pasien pediatrik usia 0-2 tahun dengan hidrosefalus yang dilakukan operasi ventrikuloperitoneal shunt pertama kali di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 2015-2020 dan mengalami komplikasi. Durasi waktu terjadinya komplikasi dibagi menjadi sebelum dan sesudah 6 bulan. Datademograf, data klinis, dan jenis komplikasi kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil: Pada periode Januari 2015 hingga Maret 2020 di RSCM telah dilakukan total operasi ventrikuloperitoneal shunt sebanyak 168 operasi pada usia 0-2 tahun. Didapatkan 20 pasien (12%) mengalami komplikasi dengan durasi kurang dari 6 bulan sebesar 7,8% dan lebih dari 6 bulan sebesar 4,2%. Persentase komplikasi total yang terjadi adalah infeksi (3,6%), komplikasi mekanis (7,2%) dan over drainase (1,2%).
Diskusi: Persentase komplikasi ventrikuloperitoneal shunt pada pasien usia 0-2 tahun di RSCM dalam 6 bulan pertama adalah sebesar 7,8%, dengan insiden terbanyak adalah infeksi (3,6%) yang lebih rendah dibandingkan literatur, sedangkan persentase komplikasi ventrikuloperitoneal shunt lebih dari 6 bulan adalah 4,2% dan terbanyak disebabkan oleh malfungsi distal (3%).
Kata kunci: komplikasi, pediatri, usia 0-2 tahun, ventrikuloperitoneal shunt
Tujuan: Dalam penelitian ini, kami meneliti tentang komplikasi shunt dan faktor-faktor yang berhubungan sesuai dengan durasi waktu.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif pasien pediatrik usia 0-2 tahun dengan hidrosefalus yang dilakukan operasi ventrikuloperitoneal shunt pertama kali di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 2015-2020 dan mengalami komplikasi. Durasi waktu terjadinya komplikasi dibagi menjadi sebelum dan sesudah 6 bulan. Datademograf, data klinis, dan jenis komplikasi kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil: Pada periode Januari 2015 hingga Maret 2020 di RSCM telah dilakukan total operasi ventrikuloperitoneal shunt sebanyak 168 operasi pada usia 0-2 tahun. Didapatkan 20 pasien (12%) mengalami komplikasi dengan durasi kurang dari 6 bulan sebesar 7,8% dan lebih dari 6 bulan sebesar 4,2%. Persentase komplikasi total yang terjadi adalah infeksi (3,6%), komplikasi mekanis (7,2%) dan over drainase (1,2%).
Diskusi: Persentase komplikasi ventrikuloperitoneal shunt pada pasien usia 0-2 tahun di RSCM dalam 6 bulan pertama adalah sebesar 7,8%, dengan insiden terbanyak adalah infeksi (3,6%) yang lebih rendah dibandingkan literatur, sedangkan persentase komplikasi ventrikuloperitoneal shunt lebih dari 6 bulan adalah 4,2% dan terbanyak disebabkan oleh malfungsi distal (3%).
Kata kunci: komplikasi, pediatri, usia 0-2 tahun, ventrikuloperitoneal shunt
Original language | Indonesian |
---|---|
Article number | 2 |
Pages (from-to) | 112-118 |
Number of pages | 7 |
Journal | Neurona |
Publication status | Published - 1 Mar 2021 |
Keywords
- komplikasi
- pediatri
- usia 0-2 tahun
- ventrikuloperitoneal shunt