TY - JOUR
T1 - Keterlibatan Kelompok Kepentingan dalam Ratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan EFTA: Studi Kasus Komoditas Kelapa Sawit
AU - Virgianita, Asra
PY - 2022/9/1
Y1 - 2022/9/1
N2 - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana kelompok kepentingan di tingkat domestik Indonesia dan EFTA dapat mempengaruhi proses ratifikasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-EFTA. Dalam proses perundingan tersebut terdapat penolakan ratifikasi akses pasar Crude Palm Oil (CPO) Indonesia di pasar EFTA. Penelitian ini menggunakan konsep two level game Robert D. Putnam. Kendala yang terjadi akan dianalisa pada tingkat internasional dan tingkat domestik di kedua negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui buku, jurnal dan artikel, dokumen resmi, website, serta siaran pers. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat internasional kedua belah pihak telah melakukan perundingan untuk memperjuangkan kepentingan dalam negeri masing-masing negara. Pada tingkat domestik EFTA terdapat kelompok LSM Swiss yang menentang pembukaan akses pasar CPO bagi Indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan isu kerusakan lingkungan. Pada tingkat domestik Indonesia, kelompok kepentingan pengusaha kelapa sawit GAPKI mendorong pemerintah Indonesia agar sektor kelapa sawit Indonesia dapat masuk di pasar EFTA. Dorongan diberikan dengan penyediaan informasi terkait keuntungan yang dapat diperoleh jika CPO Indonesia dapat akses pasar EFTA. Tidak hanya itu, GAPKI juga turut melakukan diseminasi informasi terkait produk kelapa sawit Indonesia kepada perwakilan RI di Swiss untuk disampaikan kepada masyarakat Swiss. Pada akhirnya, melalui referendum Swiss disampaikan bahwa masyarakat Swiss bersedia meratifikasi IE-CEPA dengan pertimbangan hubungan ekonomi yang bersahabat. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kebijakan atau kerjasama perdagangan luar negeri dapat dibentuk atau dipengaruhi oleh kepentingan dari kelompok kepentingan domestik.
AB - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana kelompok kepentingan di tingkat domestik Indonesia dan EFTA dapat mempengaruhi proses ratifikasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-EFTA. Dalam proses perundingan tersebut terdapat penolakan ratifikasi akses pasar Crude Palm Oil (CPO) Indonesia di pasar EFTA. Penelitian ini menggunakan konsep two level game Robert D. Putnam. Kendala yang terjadi akan dianalisa pada tingkat internasional dan tingkat domestik di kedua negara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui buku, jurnal dan artikel, dokumen resmi, website, serta siaran pers. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tingkat internasional kedua belah pihak telah melakukan perundingan untuk memperjuangkan kepentingan dalam negeri masing-masing negara. Pada tingkat domestik EFTA terdapat kelompok LSM Swiss yang menentang pembukaan akses pasar CPO bagi Indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan isu kerusakan lingkungan. Pada tingkat domestik Indonesia, kelompok kepentingan pengusaha kelapa sawit GAPKI mendorong pemerintah Indonesia agar sektor kelapa sawit Indonesia dapat masuk di pasar EFTA. Dorongan diberikan dengan penyediaan informasi terkait keuntungan yang dapat diperoleh jika CPO Indonesia dapat akses pasar EFTA. Tidak hanya itu, GAPKI juga turut melakukan diseminasi informasi terkait produk kelapa sawit Indonesia kepada perwakilan RI di Swiss untuk disampaikan kepada masyarakat Swiss. Pada akhirnya, melalui referendum Swiss disampaikan bahwa masyarakat Swiss bersedia meratifikasi IE-CEPA dengan pertimbangan hubungan ekonomi yang bersahabat. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kebijakan atau kerjasama perdagangan luar negeri dapat dibentuk atau dipengaruhi oleh kepentingan dari kelompok kepentingan domestik.
KW - Crude Palm Oil (CPO)
KW - Two Level Game
KW - IE-CEPA
KW - Kelompok Kepentingan
UR - https://journal.moestopo.ac.id/index.php/mjir/article/view/2165
M3 - Article
SN - 2775-9598
VL - 2
SP - 174
EP - 183
JO - Moestopo Journal of International Relations
JF - Moestopo Journal of International Relations
IS - 2
ER -