Abstract
Pendahuluan. Transplantasi ginjal di Indonesia sedang berkembang pesat pada beberapa tahun terakhir, namun pencarian donor ini seringkali sulit mendapatkannya. Keterbatasan tersedianya donor hidup dengan hubungan keluarga mengakibatkan tingginya angka donor hidup tanpa hubungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan angka kesintasan transplantasi ginjal berdasarkan hubungan keluarga antara resipien dan donor.
Metode. Studi kohort retrospektif dilakukan dengan melibatkan 323 pasien transplantasi ginjal dari data rekam medis Divisi Ginjal Hipertensi RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta bulan Januari 2010 hingga Desember 2015. Perbedaan kesintasan dalam tiga tahun antara resipien-donor yang memiliki hubungan keluarga dan tanpa hubungan keluarga dianalisis dengan Kaplan-Meier, sedangkan untuk mendapatkan crude dan adjusted hazard rasio dengan multivariat cox regresi setelah dikontrol dengan variabel jenis kelamin donor, usia donor, usia resipien, cross matching human leukocyte antigen (HLA), dan jenis dialisis.
Hasil. Dari 323 resipien transplantasi ginjal di dapatkan kesintasan dalam 3 tahun adalah 84,1%, didapatkan 66 (20,4%) terdapat hubungan keluarga dengan median kesintasan 32,91 bulan dan 257 (79,6%) tidak terdapat hubungan keluarga dengan median kesintasan 33,51 bulan. Tidak terdapat perbedaan kesintasan antara pasien yang mempunyai hubungan keluarga antara resipien dan donor dengan adjusted HR 1,186 (IK% 0,627-2,242) setelah dikontrol variabel jenis kelamin donor, usia donor, usia resipien, cross matching HLA dan jenis dialisis sebelumnya.
Simpulan. Tingkat kelangsungan hidup pasien transplantasi jangka panjang untuk penerima donor yang tidak ada hubungan keluarga setidaknya sama baiknya dengan donor ginjal yang ada hubungan keluarga.
Kata Kunci: Donor, Hubungan keluarga, Resipien, Transplantasi Ginjal
Metode. Studi kohort retrospektif dilakukan dengan melibatkan 323 pasien transplantasi ginjal dari data rekam medis Divisi Ginjal Hipertensi RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta bulan Januari 2010 hingga Desember 2015. Perbedaan kesintasan dalam tiga tahun antara resipien-donor yang memiliki hubungan keluarga dan tanpa hubungan keluarga dianalisis dengan Kaplan-Meier, sedangkan untuk mendapatkan crude dan adjusted hazard rasio dengan multivariat cox regresi setelah dikontrol dengan variabel jenis kelamin donor, usia donor, usia resipien, cross matching human leukocyte antigen (HLA), dan jenis dialisis.
Hasil. Dari 323 resipien transplantasi ginjal di dapatkan kesintasan dalam 3 tahun adalah 84,1%, didapatkan 66 (20,4%) terdapat hubungan keluarga dengan median kesintasan 32,91 bulan dan 257 (79,6%) tidak terdapat hubungan keluarga dengan median kesintasan 33,51 bulan. Tidak terdapat perbedaan kesintasan antara pasien yang mempunyai hubungan keluarga antara resipien dan donor dengan adjusted HR 1,186 (IK% 0,627-2,242) setelah dikontrol variabel jenis kelamin donor, usia donor, usia resipien, cross matching HLA dan jenis dialisis sebelumnya.
Simpulan. Tingkat kelangsungan hidup pasien transplantasi jangka panjang untuk penerima donor yang tidak ada hubungan keluarga setidaknya sama baiknya dengan donor ginjal yang ada hubungan keluarga.
Kata Kunci: Donor, Hubungan keluarga, Resipien, Transplantasi Ginjal
Original language | English |
---|---|
Journal | Jurnal Penyakit Dalam Indonesia |
Publication status | Published - 2019 |