Abstract
Penelitian ini membahas kesepadanan terjemahan kata-kata yang mengandung unsur kebudayaan Indonesia ke dalam bahasa Jerman yang terdapat di dalam cerita pendek Rindu yang Terluka karya Putu Oka Sukanta (1980), yang diterjemahkan menjadi Verwundete Sehnsucht oleh Elisabeth Soeprapto-Hastrich (2002). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif melalui studi pustaka. Ditemukan sembilan kata-kata yang mengandung unsur budaya yang kemudian dikelompokkan ke dalam lima kategori, yakni istilah kekerabatan, istilah tempat, istilah benda-benda tradisional, istilah keagamaan, dan istilah dalam bidang olahraga. Kata-kata tersebut dianalisis berdasarkan teori mengenai teknik penerjemahan (Smith), mengenai hambatan dalam penerjemahan (Nida), prosedur penerjemahan (Newmark), dan teori pergeseran dalam terjemahan (Simatupang). Setelah itu, sepadan atau tidaknya kata-kata tersebut dianalisis berdasarkan teori kesepadanan dinamis (Nida dan Taber). Dari hasil penelitian ini, ditemukan tujuh kata yang memiliki makna yang sepadan antara TSu dan Tsa. Kata-kata tersebut dianggap sepadan, karena memiliki makna yang sama atau dekat dengan BSu. Sementara dua kata lainnya kurang atau tidak sepadan, karena kedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda dengan BSu. Hal baru yang ditemukan dalam penelitian ini adalah kesepadanan terjemahan kata yang mengandung budaya Indonesia, khususnya Bali ke dalam bahasa Jerman.
Kata kunci: kebudayaan Bali, kesepadanan dinamis, kesepadanan terjemahan, penerjemahan dan kebudayaan.
Kata kunci: kebudayaan Bali, kesepadanan dinamis, kesepadanan terjemahan, penerjemahan dan kebudayaan.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages | 556-570 |
Publication status | Published - Oct 2019 |