Kesejahteraan Anak dan Remaja pada Keluarga Bercerai di Indonesia: Reviu Naratif

Kartika Sari Dewi, Adriana Soekandar

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Kesejahteraan anak dan remaja merupakan bagian tak terpisahkan dari kesejahteraan keluarga, yang dikaitkan dengan kesehatan mental individu. Pada struktur keluarga tidak utuh akibat perceraian, anak dan remaja beresiko tinggi mengalami problem kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan penyesuaian. Masih sedikit studi yang mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan anak dan remaja pada keluarga bercerai secara komprehensif di Indonesia. Reviu naratif ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor yang berkaitan dengan kesejahteraan anak pada keluarga pasca perceraian di Indonesia. Pencarian literatur pada Google Scholar dan Portal Garuda menggunakan kata kunci “kesejahteraan anak” atau “kesejahteraan remaja, dan “keluarga bercerai” atau “perceraian” mengungkapkan 42 artikel dengan total partisipan 1.671 anak dan remaja (M = 15,66). Temuan studi ini mengungkapkan bahwa indikator kesejahteraan anak dan remaja adalah (a) afek (positif-negatif); (b) pemenuhan kebutuhan; (c) kemampuan diri, (d) indikator kepribadian, dan (e) indikator relasi sosial. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan anak dan remaja pasca perceraian adalah (1) keberfungsian keluarga; (2) modalitas ibu; (3) modalitas personal anak; (4) kondisi perceraian orangtua; (5) dukungan sosial; (6) struktur keluarga; (7) kualitas interaksi orangtua-anak. Pengaruh faktor kualitas interaksi orangtua-anak terhadap kesejahteraan keluarga dianggap lebih besar daripada pengaruh struktur keluarga itu sendiri. Dukungan sosial, khususnya orang terdekat dan teman sebaya merupakan faktor protektif sosial terhadap kesejahteraan anak dan remaja pada keluarga bercerai, selain keberfungsian keluarga tersebut pasca perceraian orangtua.
Original languageIndonesian
JournalWacana Jurnal Psikologi
Publication statusPublished - 2019

Cite this