Abstract
Situasi pandemi COVID-19 yang tengah terjadi saat ini, berdampak pada pembatasan aktivitas manusia, salah satunya dalam hal pekerjaan. Sebagian besar perusahaan memutuskan menerapkan pengaturan kerja fleksibel bagi para karyawan. Selain untuk membatasi penyebaran virus, bekerja secara fleksibel berperan dalam menurunkan kegagalan kognitif individu, baik di tempat kerja maupun di rumah. Selain itu kontrol yang baik juga membantu penurunan kegagalan kognitif yang dialami karyawan. Responden penelitian merupakan karyawan perusahaan di Indonesia yang berjumlah 225 orang. Data dianalisis menggunakan program makro PROCESS oleh Hayes. Hasil penelitian menunjukkan persepsi kontrol di tempat kerja berperan sebagai mediator dalam hubungan antara pengaturan kerja fleksibel dengan kegagalan kognitif di tempat kerja (β = -0,003, SE = 0,01, 95% BCa CI [-0,07. -0,01]). Akan tetapi, tidak ditemukan peran mediator dalam hubungan antara pengaturan kerja fleksibel dengan kegagalan kognitif di rumah, maupun dalam hubungan lintas domain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran penerapan pengaturan kerja fleksibel terhadap kontrol individu atas tanggung jawab pekerjaan dan rumah tangga, yang dapat menurunkan kegagalan kognitif individu, khususnya dalam situasi pandemi.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages (from-to) | 48-63 |
Journal | Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) |
Volume | 7 |
Issue number | 1 |
DOIs | |
Publication status | Published - 2 May 2021 |
Keywords
- cognitive failure
- COVID-19
- flexible work arrangements (FWA)
- perceived control