TY - JOUR
T1 - Keberhasilan Terapi Argon Plasma Coagulation pada Penderita Kolitis Radiasi dan Faktor yang Memengaruhinya
AU - Makmun, Dadang
PY - 2020
Y1 - 2020
N2 - Pendahuluan. Argon plasma coagulation (APC) merupakan modalitas terapi yang banyak digunakan untuk pengobatan kolitis radiasi pada pasien keganasan ginekologi, kolorektal, dan urologi yang mendapatkan radioterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hasil dari APC yang dilakukan pada penderita kolitis radiasi dan faktor perancunya.
Metode. Penelitian deskriptif analitik dengan desain kohort retrospektif dilakukan pada penderita kolitis radiasi yang menjalani terapi APC di RSCM Jakarta. Data diambil dari rekam medis pasien antara bulan April 2012 sampai dengan Oktober 2019.
Hasil. Sebanyak 180 pasien kolitis radiasi yang mendapatkan terapi APC memenuhi kriteria penelitian dengan proporsi terbanyak berjenis kelamin perempuan sebesar 89,4%, dan berusia >50 tahun sebanyak 83,9%. Sedangkan, jenis tumor terbanyak adalah keganasan ginekologi sebanyak 88,9%. Sebanyak 81,3% subjek mengalami keberhasilan terapi APC. Median frekuensi APC sebanyak 2 sesi dengan rentang 1–12 sesi. Seluruh subjek didapati menderita anemia sebelum menjalani APC yang pertama. Kadar hemoglobin pada penderita APC meningkat dengan median Hb sebelum APC pertama sebesar 8 g/dL (rentang 3-11 g/dL) menjadi 12 g/dL (rentang 10-14 g/dL) sebelum APC terakhir. Sebanyak 59,2% subjek yang mengalami keberhasilan APC tidak lagi menderita anemia setelah terapi APC, dengan perbaikan status anemia meningkat sebesar 1,628 kali lebih baik pada subjek yang mengalami keberhasilan APC dibandingkan dengan subjek yang mengalami ketidakberhasilan terapi APC (p=0,017). Usia, jenis kelamin, jenis keganasan, hipertensi dan diabetes melitus bukan merupakan faktor perancu terhadap status anemia pada keberhasilan APC.
Simpulan. Terdapat perbaikan status anemia pada penderita kolitis radiasi yang mendapatkan terapi APC di RSCM Jakarta. Usia, jenis kelamin, jenis keganasan, hipertensi dan diabetes melitus bukan merupakan faktor perancu terhadap status anemia pada keberhasilan APC.
AB - Pendahuluan. Argon plasma coagulation (APC) merupakan modalitas terapi yang banyak digunakan untuk pengobatan kolitis radiasi pada pasien keganasan ginekologi, kolorektal, dan urologi yang mendapatkan radioterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hasil dari APC yang dilakukan pada penderita kolitis radiasi dan faktor perancunya.
Metode. Penelitian deskriptif analitik dengan desain kohort retrospektif dilakukan pada penderita kolitis radiasi yang menjalani terapi APC di RSCM Jakarta. Data diambil dari rekam medis pasien antara bulan April 2012 sampai dengan Oktober 2019.
Hasil. Sebanyak 180 pasien kolitis radiasi yang mendapatkan terapi APC memenuhi kriteria penelitian dengan proporsi terbanyak berjenis kelamin perempuan sebesar 89,4%, dan berusia >50 tahun sebanyak 83,9%. Sedangkan, jenis tumor terbanyak adalah keganasan ginekologi sebanyak 88,9%. Sebanyak 81,3% subjek mengalami keberhasilan terapi APC. Median frekuensi APC sebanyak 2 sesi dengan rentang 1–12 sesi. Seluruh subjek didapati menderita anemia sebelum menjalani APC yang pertama. Kadar hemoglobin pada penderita APC meningkat dengan median Hb sebelum APC pertama sebesar 8 g/dL (rentang 3-11 g/dL) menjadi 12 g/dL (rentang 10-14 g/dL) sebelum APC terakhir. Sebanyak 59,2% subjek yang mengalami keberhasilan APC tidak lagi menderita anemia setelah terapi APC, dengan perbaikan status anemia meningkat sebesar 1,628 kali lebih baik pada subjek yang mengalami keberhasilan APC dibandingkan dengan subjek yang mengalami ketidakberhasilan terapi APC (p=0,017). Usia, jenis kelamin, jenis keganasan, hipertensi dan diabetes melitus bukan merupakan faktor perancu terhadap status anemia pada keberhasilan APC.
Simpulan. Terdapat perbaikan status anemia pada penderita kolitis radiasi yang mendapatkan terapi APC di RSCM Jakarta. Usia, jenis kelamin, jenis keganasan, hipertensi dan diabetes melitus bukan merupakan faktor perancu terhadap status anemia pada keberhasilan APC.
M3 - Article
SN - 2549-0621
JO - Jurnal Penyakit Dalam Indonesia
JF - Jurnal Penyakit Dalam Indonesia
ER -