Abstract
Berdasarkan Badan Nasional untuk Kanker sekitar 8 juta orang meninggal akibat kanker tiap
tahunnya dan prevalensi untuk kejadian kanker antara usia 30 hingga 69 tahun termasuk karsinoma
serviks. Karsinoma serviks adalah suatu penyakit yang dapat dicegah, akan tetapi di dunia menjadi
salah satu penyebab kematian yang diakibatkan karsinoma pada wanita. Regio Asia Tenggara,
epidemiologi dari karsinoma serviks berbeda di tiap negara, akan tetapi umumnya angka kejadian
dari penyakit ini termasuk tinggi. Penyebab utama dari karsinoma serviks adalah suatu infeksi kronik
atau menetap dari Human Papilloma Virus (HPV). HPV adalah penyebab infeksi tersering yang
ditemukan dan biasanya pada waktu yang lebih awal pada seseorang yang aktif secara seksual.
Sebagian besar infeksi dengan HPV tidak bergejala, infeksi HPV yang menetap pada kelamin dapat
menyebabkan karsinoma serviks, hampir 90% kejadian dihubungkan dengan infeksi HPV kelamin dan
menjadi infeksi paling umum pada saluran reproduksi wanita. HPV juga dapat menimbulkan jenis
kanker anogenital lainnya, biasanya ditularkan melalui kontak seksual.
Infeksi awal HPV pada serviks dimulai dengan invasi virus pada sel basal epitel yang masuk
oleh karena rusaknya epitel permukaan serviks karena trauma atau inflamasi. Pada virus terdapat
lapisan protein E6 dan E7 yang berfungsi sebagai trans-activating, yang mengubah sintesis DNA sel
yang menyebabkan perubahan sel pejamu hingga timbulnya kanker.(6) Dua jenis vaksin sudah dijual
luas di Dunia, vaksin bivalent dapat memproteksi dari HPV tipe 16 dan 18 dimana kedua jenis ini
menyebabkan 70% kasus karsinoma serviks di dunia sedangkan vaksin quadrivalent dapat
memproteksi dari HPV tipe 16 dan 18 dan juga 6 dan 11 dimana tipe 6 dan 11 menyebabkan kutil
kelamin (kondiloma akuminata) serta papillomatosis saluran pernapasan yang bersifat rekuren
terutama di bagian plica vocalis. Kedua vaksin bersifat profilaksis dan lebih efektif ketika diberikan
sebelum terinfeksi HPV. Vaksin ini tidak bersifat Terapeutik dan tidak berefek pada progresifitas (prekarsinoma dan karsinoma) pada seseorang yang terinfeksi HPV pada saat diberikan vaksinasi.(2),(14)
Keywords: Karsinoma serviks, Vaksin Quadrivalent, Human Papilloma Virus
tahunnya dan prevalensi untuk kejadian kanker antara usia 30 hingga 69 tahun termasuk karsinoma
serviks. Karsinoma serviks adalah suatu penyakit yang dapat dicegah, akan tetapi di dunia menjadi
salah satu penyebab kematian yang diakibatkan karsinoma pada wanita. Regio Asia Tenggara,
epidemiologi dari karsinoma serviks berbeda di tiap negara, akan tetapi umumnya angka kejadian
dari penyakit ini termasuk tinggi. Penyebab utama dari karsinoma serviks adalah suatu infeksi kronik
atau menetap dari Human Papilloma Virus (HPV). HPV adalah penyebab infeksi tersering yang
ditemukan dan biasanya pada waktu yang lebih awal pada seseorang yang aktif secara seksual.
Sebagian besar infeksi dengan HPV tidak bergejala, infeksi HPV yang menetap pada kelamin dapat
menyebabkan karsinoma serviks, hampir 90% kejadian dihubungkan dengan infeksi HPV kelamin dan
menjadi infeksi paling umum pada saluran reproduksi wanita. HPV juga dapat menimbulkan jenis
kanker anogenital lainnya, biasanya ditularkan melalui kontak seksual.
Infeksi awal HPV pada serviks dimulai dengan invasi virus pada sel basal epitel yang masuk
oleh karena rusaknya epitel permukaan serviks karena trauma atau inflamasi. Pada virus terdapat
lapisan protein E6 dan E7 yang berfungsi sebagai trans-activating, yang mengubah sintesis DNA sel
yang menyebabkan perubahan sel pejamu hingga timbulnya kanker.(6) Dua jenis vaksin sudah dijual
luas di Dunia, vaksin bivalent dapat memproteksi dari HPV tipe 16 dan 18 dimana kedua jenis ini
menyebabkan 70% kasus karsinoma serviks di dunia sedangkan vaksin quadrivalent dapat
memproteksi dari HPV tipe 16 dan 18 dan juga 6 dan 11 dimana tipe 6 dan 11 menyebabkan kutil
kelamin (kondiloma akuminata) serta papillomatosis saluran pernapasan yang bersifat rekuren
terutama di bagian plica vocalis. Kedua vaksin bersifat profilaksis dan lebih efektif ketika diberikan
sebelum terinfeksi HPV. Vaksin ini tidak bersifat Terapeutik dan tidak berefek pada progresifitas (prekarsinoma dan karsinoma) pada seseorang yang terinfeksi HPV pada saat diberikan vaksinasi.(2),(14)
Keywords: Karsinoma serviks, Vaksin Quadrivalent, Human Papilloma Virus
Original language | Indonesian |
---|---|
Title of host publication | Current Updates for General Practitioner 2017 |
Editors | Jose Batubara, Marchellus Simandibrata, Frans D Suyatna, Andi Darma Putra, Tony Loho |
Publisher | Continuing Medical Education-Continuing Professional Development Unit (CME-CPD) FKUI |
Pages | 47-51 |
Number of pages | 5 |
ISBN (Print) | 9786029459111 |
Publication status | Published - 1 May 2017 |