Kapasitas Laboratorium dalam Deteksi Dini Preeklampsia pada Ibu Hamil (Studi Kasus di Kabupaten Pandeglang)

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Kejadian preeklampsi di Kabupaten Pandeglang meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020 sebanyak 7 kasus dan tahun 2021 sebanyak 8 kasus (19.5%) dari 41 kasus kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kapasitas laboratorium dalam deteksi dini preeklampsi pada ibu hamil di Kabupaten Pandeglang tahun 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kualitatif rancangan studi kasus. Total subjek penelitian adalah dua orang yang dilakukan wawancara mendalam secara langsung, namun tetap memperhatikan prokes yang ketat yaitu memakai masker dan menjaga jarak. Studi kasus ini menggunakan teknik probing untuk mendapatkan penjelasan dan kronologi mengenai kematian ibu. Proses triangulasi data menggunakan hasil wawancara mendalam dan juga data sekunder yang didapat dari puskesmas dan dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu ketidaktepatan deteksi dini dan keterlambatan diagnosis dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaktepatan deteksi dini ini akibat gagalnya bidan puskemas dalam menjalankan prosedur sesuai dengan SOP dan standar pemeriksaan laboratorium urin pada trimester 1 sebanyak 1 kali dan trimester 2 sebanyak 2 kali. Karena pada kenyataannya, setelah kondisi ibu parah baru dilakukan pemeriksaan protein urin. Selain itu keterlambatan diagnosis dini juga terjadi dengan adanya penolakan dari ibu hamil saat dijemput ke posyandu dengan alasan dilarang oleh keluarga dan kurangnya rasa percaya masyarakat terhadap tenaga kesehatan di posyandu dan puskesmas. Pelayanan Kesehatan meliputi bidan desa dan tenaga kesehatan di puskesmas belum sepenuhnya menerapkan tata pelaksanaan diagnosa dini preeklampsia. Selain itu juga, masyakarat belum memahami tanda bahaya preeklampsia. bidan desa yang kurang sigap dalam penatalaksaan antenatal care yang sesuai SOP, kapasitas laboratorium yang kurang merata, dan jauhnya akses masyarakat ke pelayanan kesehatan. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang untuk menurunkan angka kematian ibu karena preeklampsia.

Original languageIndonesian
Pages (from-to)146–156
JournalJurnal Ilmiah Kesehatan
Volume16
Issue number1
DOIs
Publication statusPublished - 30 Mar 2024

Keywords

  • Kapasitas Laboratorium
  • Deteksi Dini Preeklampsia
  • Ibu hamil
  • Studi Kasus

Cite this