Abstract
Latar Belakang: Tidak semua postur janggal yang ada di industri harus dihilangkan. Karena faktanya, postur janggal tidak dapat dipisahkan dari aktivitas kerja sehari-hari. Setiap ada pergerakan yang membuat sudut tubuh menjauhi posisi normal, dapat dikatakan sebagai postur janggal. Kesalahpahaman terkait konsep dari postur janggal terlebih diikuti dengan fakta bahwa konsep penilaian metode observasi yang sering digunakan untuk menilai postur janggal (REBA, RULA, dan OWAS) kurang sesuai dengan teori yang seharusnya, dapat menurunkan keefektifan pencegahan dan pengendalian gangguan sistem muskuloskeletal. Untuk mengatasi hal itu, maka diperlukan kajian literatur yang menjelaskan variabel apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat keparahan postur janggal. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka naratif dengan tujuan untuk menggambarkan bagaimana hubungan antara durasi, frekuensi, dan sudut kemiringan postur dengan tingkat keparahan postur janggal. Hasil: Didapatkan 15 literatur yang berasal dari pangkalan data online Science Direct, ProQuest, dan Google Cendekia, dengan rincian 9 literatur menggunakan metode semi-eksperimental, 5 literatur menggunakan metode cross sectional, dan 1 literatur menggunakan metode studi pustaka sistematik. Kesimpulan: Berdasarkan hasil literatur tersebut, didapatkan bukti adanya hubungan yang linear antara durasi, frekuensi, dan sudut kemiringan postur dengan tingkat keparahan postur janggal.
Translated title of the contribution | Study of the Severity of Awkward Posture that Contributing to Musculoskeletal System Disorders (Narrative Literature Review) |
---|---|
Original language | Indonesian |
Journal | National Journal of Occupational Health and Safety |
Volume | 2 |
Issue number | 2 |
DOIs | |
Publication status | Published - Apr 2022 |
Keywords
- Postur Janggal
- Gangguan Sistem Muskuloskeletal
- Durasi
- Frekuensi
- Sudut Inklinasi