Abstract
Memerintah adalah suatu tindakan menyuruh atau memberi perintah. Dalam kajian linguistik, memerintah merupakan salah satu jenis tindak tutur yang digolongkan dalam pertuturan direktif. Dalam praktiknya, tutur memerintah dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung, yaitu dengan kalimat deklaratif, imperatif, interogatif, dan propositif. Kesantunan dalam tindak tutur memerintah bahasa Korea tidak hanya disampaikan dengan ketidaklangsungan tuturan tetapi juga mempertimbangkan kaidah honorifik bahasa Korea. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tindak tutur memerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta tingkat kesantunan dan konteks situasi tutur yang menyertai tuturan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif-analitis. Pengumpulan data menggunakan teknik simak-catat. Korpus data tuturan yang digunakan penelitian ini diambil dari drama Korea berjudul The Beauty Inside. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalimat imperatif lebih sering digunakan dibandingkan ketiga jenis kalimat lainnya (kalimat deklaratif, interogatif, dan propositif). Dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa kesantunan tindak tutur memerintah bahasa Korea tidak hanya ditentukan dengan ketidaklangsungan tuturan, tetapi juga dengan kaidah honorifik. Selain itu, ditemukan juga bahwa konteks situasi tuturan yang menyertai tindak tutur memerintah cukup luas, sebab ruang lingkup cerita yang dikisahkan dalam drama The Beauty Inside. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan menjadi bahan referensi mengenai tindak tutur memerintah bahasa Korea, khususnya di Indonesia.
Keywords: bahasa Korea, tindak tutur, tuturan memerintah, tuturan langsung, tuturan tidak langsung, kesantunan.
Keywords: bahasa Korea, tindak tutur, tuturan memerintah, tuturan langsung, tuturan tidak langsung, kesantunan.
Original language | Indonesian |
---|---|
Pages | 152-163 |
Publication status | Published - Oct 2019 |