Abstract
Industri Gula pada masa kolonial Hindia-Belanda merupakan jenis industri yang paling menguntungkan saat itu. Hal ini terkait dengan kondisi geografis Indonesia kala itu yang sangat mendukung untuk ditanami tebu, namun tidak semua wilayah dapat didirikan pabrik gula. PG Karangsuwung merupakan salah satu saksi bisu dari kejayaan industri gula di Hindia-Belanda. Berkaitan dengan pemilihan lokasi, Pabrik Gula (PG) Karangsuwung digunakan sebagai objek utama dalam penelitian ini, untuk melihat kondisi yang ideal untuk mendirikan pabrik gula. Pertanyaan penelitian akan dijawab dengan melakukan kajian teoritis melalui tiga tahapan, yaitu: (1) pengumpulan data dari literatur (studi pustaka); (2) observasi lapangan; dan (3) analisis spasial skala makro dan mikro menggunakan SIG disertai analisis kontekstual terhadap lingkungan sekitar pabrik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan lokasi PG Karangsuwung berorientasi pada sumber tenaga kerja dan bahan baku. Hasil analisis keruangan sekitar PG Karangsuwung menunjukkan adanya penataan secara terpadu untuk industri gula.
Translated title of the contribution | LOCATION THEORY IN THE CONTEXT OF INDUSTRIAL ARCHEOLOGY: A CASE STUDY OF THE KARANGSUWUNG SUGAR MILL , CIREBON1920-1943 |
---|---|
Original language | Indonesian |
Pages (from-to) | 36-52 |
Journal | Jurnal Konservasi Cagar Budaya |
Volume | 17 |
Issue number | 1 |
DOIs | |
Publication status | Published - Jun 2023 |
Keywords
- Lokasi
- arkeologi industri
- industri gula
- pabrik gula
- pabrik masa kolonial
- Cirebon