TY - JOUR
T1 - KAJIAN LITERATUR SISTEMATIS FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BUDAYA KESELAMATAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR TAHUN 2013-2022
AU - Erwandi, Dadan
PY - 2022/8/29
Y1 - 2022/8/29
N2 - Budaya keselamatan (safety culture) didefinisikan sebagai kumpulan karakteristik dan sikap dalam organisasi dan individu yang menetapkan bahwa, sebagai prioritas utama, isu keselamatan terjamin menjadi perhatian karena signifikansinya. Budaya keselamatan berkembang seiring dengan investigasi kecelekaan dan manufaktur menjadi salah satu industri yang menaruh perhatian pada hal ini, karena angka kecelakaan kerja yang masih cukup tinggi dan hasil investigasi dari banyak kecelakaan berkaitan dengan manusia, hal ini dapat direpresentasikan dalam budaya keselamatan. Banyak faktor yang mempengaruhi budaya keselamatan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk meninjau faktor apa saja yang berpengaruh terhadap budaya keselamatan di industri manufaktur. Penelitian dilakukan dengan mengkaji literatur secara sistematis menggunakan metode Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Meta Analyses (PRISMA). Total 12 referensi yang masuk dalam kriteria untuk menjadi acuan dalam kajian sistematis. Hasil telaah menunjukkan ada 8 faktor yang mempengaruhi budaya keselamatan, yaitu (1) kebijakan, komitmen, dan prosedur, (2) pendidikan, pelatihan, dan kompetensi, (3) lingkungan dan peralatan kerja, (4) persepsi dan sikap karyawan, (5) komunikasi dan partisipasi, (6) pengelolaan bahaya dan risiko, (7) sistem manajemen dan kepemimpinan, (8) karakteristik individu. Kedelapannnya memiliki pengaruh signifikan terhadap budaya keselamatan di industri manufaktur dimana faktor kebijakan, komitmen, dan prosedur dinilai sebagai faktor yang paling berpengaruh karena paling banyak disebutkan dalam literatur.
AB - Budaya keselamatan (safety culture) didefinisikan sebagai kumpulan karakteristik dan sikap dalam organisasi dan individu yang menetapkan bahwa, sebagai prioritas utama, isu keselamatan terjamin menjadi perhatian karena signifikansinya. Budaya keselamatan berkembang seiring dengan investigasi kecelekaan dan manufaktur menjadi salah satu industri yang menaruh perhatian pada hal ini, karena angka kecelakaan kerja yang masih cukup tinggi dan hasil investigasi dari banyak kecelakaan berkaitan dengan manusia, hal ini dapat direpresentasikan dalam budaya keselamatan. Banyak faktor yang mempengaruhi budaya keselamatan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk meninjau faktor apa saja yang berpengaruh terhadap budaya keselamatan di industri manufaktur. Penelitian dilakukan dengan mengkaji literatur secara sistematis menggunakan metode Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Meta Analyses (PRISMA). Total 12 referensi yang masuk dalam kriteria untuk menjadi acuan dalam kajian sistematis. Hasil telaah menunjukkan ada 8 faktor yang mempengaruhi budaya keselamatan, yaitu (1) kebijakan, komitmen, dan prosedur, (2) pendidikan, pelatihan, dan kompetensi, (3) lingkungan dan peralatan kerja, (4) persepsi dan sikap karyawan, (5) komunikasi dan partisipasi, (6) pengelolaan bahaya dan risiko, (7) sistem manajemen dan kepemimpinan, (8) karakteristik individu. Kedelapannnya memiliki pengaruh signifikan terhadap budaya keselamatan di industri manufaktur dimana faktor kebijakan, komitmen, dan prosedur dinilai sebagai faktor yang paling berpengaruh karena paling banyak disebutkan dalam literatur.
KW - Budaya keselamatan
KW - iklim keselamatan
KW - manufaktur
UR - https://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC/article/view/1884
U2 - 10.55129/jnerscommunity.v13i2.1884
DO - 10.55129/jnerscommunity.v13i2.1884
M3 - Literature review
SN - 2541-2957
VL - 13
JO - Journals of Ners Community
JF - Journals of Ners Community
IS - 2
ER -