KAJIAN LITERATUR SISTEMATIS FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BUDAYA KESELAMATAN DI INDUSTRI MANUFAKTUR TAHUN 2013-2022

Research output: Contribution to journalLiterature reviewpeer-review

Abstract

Budaya keselamatan (safety culture) didefinisikan sebagai kumpulan karakteristik dan sikap dalam organisasi dan individu yang menetapkan bahwa, sebagai prioritas utama, isu keselamatan terjamin menjadi perhatian karena signifikansinya. Budaya keselamatan berkembang seiring dengan investigasi kecelekaan dan manufaktur menjadi salah satu industri yang menaruh perhatian pada hal ini, karena angka kecelakaan kerja yang masih cukup tinggi dan hasil investigasi dari banyak kecelakaan berkaitan dengan manusia, hal ini dapat direpresentasikan dalam budaya keselamatan. Banyak faktor yang mempengaruhi budaya keselamatan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk meninjau faktor apa saja yang berpengaruh terhadap budaya keselamatan di industri manufaktur. Penelitian dilakukan dengan mengkaji literatur secara sistematis menggunakan metode Preferred Reporting Items for Systematic Reviews & Meta Analyses (PRISMA). Total 12 referensi yang masuk dalam kriteria untuk menjadi acuan dalam kajian sistematis. Hasil telaah menunjukkan ada 8 faktor yang mempengaruhi budaya keselamatan, yaitu (1) kebijakan, komitmen, dan prosedur, (2) pendidikan, pelatihan, dan kompetensi, (3) lingkungan dan peralatan kerja, (4) persepsi dan sikap karyawan, (5) komunikasi dan partisipasi, (6) pengelolaan bahaya dan risiko, (7) sistem manajemen dan kepemimpinan, (8) karakteristik individu. Kedelapannnya memiliki pengaruh signifikan terhadap budaya keselamatan di industri manufaktur dimana faktor kebijakan, komitmen, dan prosedur dinilai sebagai faktor yang paling berpengaruh karena paling banyak disebutkan dalam literatur.

Original languageIndonesian
JournalJournals of Ners Community
Volume13
Issue number2
DOIs
Publication statusPublished - 29 Aug 2022

Keywords

  • Budaya keselamatan
  • iklim keselamatan
  • manufaktur

Cite this