TY - JOUR
T1 - KAJI KELAYAKAN NILAI FLUIDITAS SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS INGOT PADUAN ALUMINIUM DI INDUSTRI
AU - Harjanto., Sri
AU - Suharno, Bambang
PY - 2007/10
Y1 - 2007/10
N2 - KAJI KELAYAKAN NILAI FLUIDITAS SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS INGOT PADUAN ALUMINIUM DI INDUSTRI. Salah satu upaya pengurangan kegagalan (reject) dalam proses produksi pengecoran cetak tekan (die casting) logam aluminium paduan adalah dengan menjaga kualitas bahan baku ingot aluminium dari pengotor. Pengotor logam aluminium paduan yang berupa oksida, karbida, garam atau senyawa lainnya dapat menyebabkan terbentuknya cacat inklusi dan porositas pada produk pengecoran. Pengotor tersebut diyakini mempengaruhi fluiditas (sifat mampu alir) aluminium cair. Dengan kata lain, makin bersih logam aluminium cair fluiditas akan makin tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk menjadikan nilai fluiditas logam paduan aluminium silikon 12% (ADC 12) sebagai indikator kualitas bahan baku proses pengecoran cetak tekan. Nilai fluiditas paduan aluminium silikon dari beberapa pemasok diamati dengan menggunakan alat uji vakum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai fluiditas pada suhu pengujian 640 oC sampai dengan 700 oC untuk ingot jenis Al-A = 100-125 mm + 10 mm dan Al-B = 100-175 mm + 51 mm dan Al-C = 100-175 + 24 mm, berturut-turut. Dengan demikian, kualitas ingot Al-C relatif lebih baik dibanding Al-A dan Al-B ditinjau dari sifat mampu alir yang ditunjukkan oleh nilai fluiditas dan konsistensi pemrosesan yang ditunjukkan oleh simpangannya. Pengamatan strukturmikro menunjukkan bahwa populasi porositas Al-C (1,37%) relatif lebih rendah dibanding jenis Al-A(2,35%) dan Al-B (1,82%).
AB - KAJI KELAYAKAN NILAI FLUIDITAS SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS INGOT PADUAN ALUMINIUM DI INDUSTRI. Salah satu upaya pengurangan kegagalan (reject) dalam proses produksi pengecoran cetak tekan (die casting) logam aluminium paduan adalah dengan menjaga kualitas bahan baku ingot aluminium dari pengotor. Pengotor logam aluminium paduan yang berupa oksida, karbida, garam atau senyawa lainnya dapat menyebabkan terbentuknya cacat inklusi dan porositas pada produk pengecoran. Pengotor tersebut diyakini mempengaruhi fluiditas (sifat mampu alir) aluminium cair. Dengan kata lain, makin bersih logam aluminium cair fluiditas akan makin tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk menjadikan nilai fluiditas logam paduan aluminium silikon 12% (ADC 12) sebagai indikator kualitas bahan baku proses pengecoran cetak tekan. Nilai fluiditas paduan aluminium silikon dari beberapa pemasok diamati dengan menggunakan alat uji vakum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai fluiditas pada suhu pengujian 640 oC sampai dengan 700 oC untuk ingot jenis Al-A = 100-125 mm + 10 mm dan Al-B = 100-175 mm + 51 mm dan Al-C = 100-175 + 24 mm, berturut-turut. Dengan demikian, kualitas ingot Al-C relatif lebih baik dibanding Al-A dan Al-B ditinjau dari sifat mampu alir yang ditunjukkan oleh nilai fluiditas dan konsistensi pemrosesan yang ditunjukkan oleh simpangannya. Pengamatan strukturmikro menunjukkan bahwa populasi porositas Al-C (1,37%) relatif lebih rendah dibanding jenis Al-A(2,35%) dan Al-B (1,82%).
UR - http://jurnal.batan.go.id/index.php/jsmi/article/view/4778
M3 - Article
SN - 2614-087X
JO - Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science)
JF - Jurnal Sains Materi Indonesia (Indonesian Journal of Materials Science)
ER -