Kadar Plasma Epstein-Barr Virus (EBV) DNA sebagai Parameter Prognosis pada Kanker Nasofaring Tidak Berkeratin

Research output: Contribution to journalArticlepeer-review

Abstract

Kanker Nasofaring (KNF) merupakan keganasan yang sering ditemukan di Asia.1 Puncak insidensi KNF berada pada usia dewasa muda dan pada pasien usia 55 – 59 tahun.2 Radioterapi merupakan terapi standar untuk KNF stadium awal, sedangkan pada stadium lokal lanjut diberikan kemoradiasi.1 KNF telah terbukti memiliki keterkaitan dengan Epstein Barr Virus (EBV). Dengan berkembangnya biologi molekular, konsentrasi DNA tumor dalam plasma dan serum pada pasien KNF dapat diukur secara kuantitatif dengan polymerase chain reaction (PCR).3 Plasma EBV DNA berguna dalam hal diagnosis, pemantauan respon terapi, dan prediktor prognosis pada pasien KNF.1,3 Penulisan tinjauan pustaka ini ditujukan untuk menambah pengetahuan mengenai manfaat pemeriksaan kadar plasma EBV DNA pada pasien KNF.
Original languageIndonesian
JournalRadioterapi & Onkologi Indonesia
Publication statusPublished - 2020

Cite this