Abstract
Remaja di panti asuhan merupakan kelompok anak yang memerlukan penanganan khusus karena lebih rentan memiliki
masalah kesehatan mental. Kerentanan tersebut berkaitan dengan kemampuan mengatasi masalah secara adaptif.
Untuk itu, intervensi kelompok dalam penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan mengatasi masalah (coping
skill) secara adaptif pada remaja di salah satu panti asuhan. Desain penelitian ini adalah mixed methods dengan desain
kuasi-eksperimental tanpa kelompok kontrol (one-group quasi-experimental study). Partisipan yang didapatkan melalui
teknik purposive sampling, merupakan 9 orang remaja perempuan berusia 13-16 tahun dan tinggal di salah satu Panti
Sosial Asuhan Anak (PSAA) DKI Jakarta. Pengambilan data dilakukan pada saat sebelum (pre-test) dan sesudah diberikan
intervensi (post-test) serta dilakukan follow-up sebulan kemudian, dengan menggunakan kuesioner Brief-COPE yang
merepresentasikan tiga dimensi skala: Problem Focused Coping (PFC), Emotion Focused Coping (EFC), dan Avoidance
Coping (AC). Berdasarkan analisis visual inspection, terdapat 4 dari 9 partisipan mengalami peningkatan skor PFC dan 5
dari 9 partisipan mengalami peningkatan EFC, yang merupakan coping skill adaptif, serta 6 dari 9 partisipan mengalami
penurunan skor AC sebagai coping skill yang tidak adaptif. Secara kualitatif, seluruh partisipan mengungkapkan adanya
peningkatan pengetahuan mengenai strategi coping skill yang adaptif, terutama dalam mengatasi stres dan emosi negatif.
masalah kesehatan mental. Kerentanan tersebut berkaitan dengan kemampuan mengatasi masalah secara adaptif.
Untuk itu, intervensi kelompok dalam penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan mengatasi masalah (coping
skill) secara adaptif pada remaja di salah satu panti asuhan. Desain penelitian ini adalah mixed methods dengan desain
kuasi-eksperimental tanpa kelompok kontrol (one-group quasi-experimental study). Partisipan yang didapatkan melalui
teknik purposive sampling, merupakan 9 orang remaja perempuan berusia 13-16 tahun dan tinggal di salah satu Panti
Sosial Asuhan Anak (PSAA) DKI Jakarta. Pengambilan data dilakukan pada saat sebelum (pre-test) dan sesudah diberikan
intervensi (post-test) serta dilakukan follow-up sebulan kemudian, dengan menggunakan kuesioner Brief-COPE yang
merepresentasikan tiga dimensi skala: Problem Focused Coping (PFC), Emotion Focused Coping (EFC), dan Avoidance
Coping (AC). Berdasarkan analisis visual inspection, terdapat 4 dari 9 partisipan mengalami peningkatan skor PFC dan 5
dari 9 partisipan mengalami peningkatan EFC, yang merupakan coping skill adaptif, serta 6 dari 9 partisipan mengalami
penurunan skor AC sebagai coping skill yang tidak adaptif. Secara kualitatif, seluruh partisipan mengungkapkan adanya
peningkatan pengetahuan mengenai strategi coping skill yang adaptif, terutama dalam mengatasi stres dan emosi negatif.
Translated title of the contribution | Intervention for Improving Coping Skills Among Adolescents in Residential Care: A One-Group Quasi-Experimental Study |
---|---|
Original language | Indonesian |
Pages (from-to) | 841-850 |
Journal | Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi dan Kesehatan (J-P3K) |
Volume | 5 |
Issue number | 3 |
Publication status | Published - 9 Dec 2024 |
Keywords
- Intervensi Kelompok
- Adaptive Coping
- Remaja
- Panti Sosial Asuhan Anak